Industri & Perdagangan

Resmi IPO, NCKL Raup Dana Segar Rp9,9 Triliun

Resmi IPO, NCKL Raup Dana Segar Rp9,9 Triliun
Sumber Foto: PT Trimegah Bangun Persada Tbk

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM--Perusahaan sektor energi, PT Trimegah Bangun Persada Tbk resmi menggelar IPO. Emiten berkode NCKL pada awal perdagangan bergerak menguat 4 persen ke level Rp1.300 per saham naik dibandingkan harga IPO Rp1.250 per saham. Adapun NCKL, merupakan perusahaan ke 31 yang tercatat di BEI di tahun 2023, dan merupakan perusahaan tercatat ke 856 di bursa. “Dana IPO ini rencananya 50,4 persen akan digunakan untuk keperluan entitas anak dan entitas sosiasi yang disalurkan melalui modal dan pinjaman, 40 persennya akan digunakan untuk membayar utang, dan sisanya untuk belanja modal dan modal kerja,” kata Presiden Direkur NCKL Roy A Arfandy di Jakarta, Rabu (12/4/2023).

Mengutip prospektus pereroan, NCKL menawarkan 7,9 miliar saham baru atau setara 12,6 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh perseroan setelah IPO. Dengan demikian perseroan mengantongi dana segar IPO sebesar Rp 9,9 triliun. “Perseroan juga mengalokasikan saham sebanyak 35 juta dari jumlah IPO untuk program alokasi saham kepada karyawan (Employee Stock Allocation/ESA),” ujarnya.

Saat ini perseroan dan entitas anak memiliki dan mengoperasikan dua proyek pertambangan nikel laterit aktif. Proyek pertama seluas 4.247 ha di Kawasi, yang dioperasikan oleh NCK. Kemudian, seluas 1.277 ha di Loji yang dioperasikan oleh entitas anak PT Gane Permai Sentosa.

Kedua proyek nikel tersebut terletak di Pulau Obi Provinsi Maluku Utara, dengan total kawasan pertambangan perseroan 5.524 ha. Entitas anak perseroan juga memiliki dua proyek tambang nikel yakni PT Obi Anugerah Mineral seluas 1.775 ha, dan PT Jikodolong Megah Pertiwi dengan luas 1.885 ha. Sebagai informasi, selama periode Januari hingga November 2022 NCKL mencatat pertumbuhan laba usaha 18,4 persen dari Rp 3,31 triliun menjadi Rp 3,9 triliun.***

Penulis : Iwan Damiri
Editor   : Kamsari

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top