Nasional

Rencana Amandemen Masih Dirumuskan dengan Ketat

Rencana Amandemen Masih Dirumuskan dengan Ketat

JAKARTA, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan mengatakan amandemen adalah perubahan UUD 1945 atau konstitusi negara sebagai hal biasa, dan sudah dilakukan empat kali perubahan. Perubahan UUD 1945 berdasar atas Pasal 37 mencakup dua hal, yaitu: pertama, perubahan berdasar atas Pasal 37 UUD 1945 sebelum perubahan; dan kedua, perubahan berdasar atas Pasal 37 UUD 1945 setelah empat kali perubahan. Sedangkan rencana perubahan kelima ini masih dirumuskan secara ketat oleh lembaga poengkajian MPR RI.

Demikian disampaikan Ketua Umum PAN itu saat memberikan kuliah umum tentang Amandemen UUD 1945 dan Empat Pilar Kebangsaan’ di Universitas Pertahanan, Sentul, Bogor, Jawa Barat pada Rabu (1/2/2017). Hadir dosen pasca sarjana, rektor Universitas Pertahanan (Unhan) Letnan Jenderal TNI DR (cand) I Wayan Midhio, dan ratusan mahasiswa.

Amandemen itu kata Zulkifli merupakan aspirasi rakyat yang berdaulat dari awal reformasi hingga sekarangt. Di tahun 2017 ini, juga ada rencana dan wacana perubahan kembali yakni amandemen ke lima UUD 1945. Namun, perdebatan soal agenda perubahan sangat ketat, baik di masyarakat maupun di MPR RI.

“Dari kajian yang dilakukan MPR RI, wacana dan agenda perubahan kelima UUD 1945 yang sering disepakati adalah soal perumusan haluan negara. Haluan negara sangat penting dimiliki bangsa ini sebagai panduan pengelola negara ini dan menjalankan pemerintahan menuju Indonesia sejahtera,” ujarnya.

Menurut Zulkifli, sebenarnya haluan negara harus segera dirumuskan secepatnya namun, melihat kondisi saat ini sangat sulit. Sebab, energi dan perhatian para penentu kebijakan juga bangsa ini terkuras dengan berbagai fenomena yang sangat panas saat ini. Ditambah lagi sebentar lagi akan digekar pesta demokrasi Pilkada serentak lalu dilanjut dengan Pilpres pada tahun 2019.

Terakhir pimpinan MPR, pimlpinan fraksi MPR, pimpinan badan-badan dan lembaga pengkajian MPR RI pada dasarnya mendukung perumusan haluan negara tersebut. Hanya saja perlu pembahasan lebih lanjut soal teknis dan pemantapan.

“Tapi, intinya semua sudah sepakat bahwa haluan negara sangat penting dimiliki bangsa ini dan dibuat untuk kepentingan rakyat Indonesia secara keseluruhan, mudah-mudahan haluan negara ini bisa terbentuk secara nyata dan kesejahteraan rakyat menjadi sebuah keniscayaan,” jelasnya.

Untuk saat ini kata Zulkifli, bangsa ini harus berpegang teguh kepada nilai-nilai luhur bangsa dan Pancasila di saat bangsa ini sedang dikepung berbagai masalah yang berpotensi mengancam keutuhan bangsa dan negara.

“Saya berharap civitas akademika Unhan dan alumni menjadi pelopor agen penyampaian nilai-nilai luhur bangsa dan Pancasila di masyarakat dan menjadikan Pancasila sebagai benteng pertahanan bangsa dan negara dari segala permasalahan bangsa yang berpotensi menganggu keutuhan NKRI,” pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top