Investasi

Bursa Calon Rektor, Prof Lusi Inginkan SDM Unila Kuasai Ekonomi Digital

Bursa Calon Rektor, Prof Lusi Inginkan SDM Unila Kuasai Ekonomi Digital
Prof Yusmeilia Afriani/Foto: Dok Pribadi

LAMPUNG, SUARAINVESTOR.COMBursa calon rektor Universitas Lampung mulai menggema di Kampus Negeri Provinsi Lampung. Rumors yang beredar, ada sekitar 8 kandidat yang akan berkompetisi dan siap mengisi jabatan bergengsi tersebut. “Kalau saya terpilih sebagai rektor, maka saya siap menggelar kerjasama dengan semua industri baik luar dan di dalam perusahaan,” kata Bakal Calon Rektor Unila, Prof Lusmeilia Afriani saat menyampaikan sambutannya dihadapan sivitas akademika FKIP Unila, (13/12/2022).

Mantan Wakil Dekan Fakultas Teknik Universitas Lampung ini memiliki visi membangun SDM unggul dan berkualitas, sehingga cepat terserap dalam dunia industri. “Kita tidak ingin, wisudawan Unila menganggur setelah lulus. Karena itu, sarjana perlu dibekali nilai tambah,” ujarnya lagi.

Yang jelas, Panitia pemilihan rektor Universitas Lampung (Panpel Pilrek Unila) menggelar sosialisasi bakal calon rektor (Bacarek) di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP). Bacarek Unila menyampaikan program kerja, visi dan misi dihadapan sivitas akademika FKIP.

Lebih jauh Prof Lusmeilia Afriani menambahkan jika terpilih sebagai rektor akan menjanjikan setelah enam bulan lulus bisa diterima bekerja. Karena itulah, mahasiswa setelah diwisuda harapannya bisa bekerja di dunia usaha dan dunia (Dudi), baik di dalam negeri maupun di luar negeri.
“Selarasnya dudi berdampak juga dengan tujuan Unila menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH),” terang Yusmeilia yang juga sering disapa Prof Lusi ini.

Alumnus S3 Teknik Sipil, Universite de Nantes, France ini mengungkapkan bahwa status PTNBH ini akan membawa Unila menjadi center of excellence di tingkat nasional dan internasional. “Dengan PTNBH ini kami akan melakukan layanan prima hingga ekosistem merdeka belajar secara maksimal,” jelasnya lagi.

Dikatakan Lusi, kedepan pihaknya siap meningkatkan kemampuan kampus Unila menjadi world class university. Apalagi perkembangan industri digital sangat cepat, sehingga para alumni Unila harus cepat menyesuaikan diri dengan teknologi informasi. “Tentu ini menjadi tantangan tersendiri, kita ingin SDM Unila menguasai ekonomi digital ke depan,” paparnya.

Seperti diketahui, Pemerintah memprediksi Indonesia membutuhkan jutaan tenaga kerja dalam bidang digital. Peluang yang besar ini mengingat tumbuh suburnya ekosistem digital. “Kita butuh 9 juta tenaga kerja dalam 15 tahun atau kita harus melahirkan 600 ribu tenaga kerja setiap tahun. Inilah tugas Kadin, akselerasi pendidikan agar digitalisasi yang sebagian besar tergantung SDM seluruhnya bisa dipersiapkan oleh anak-anak muda kita,” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto pekan lalu di Jakarta.

Menurut Airlangga, perlu memanfaatkan kondisi perekonomian nasional yang membaik saat ini ditambah dengan keuntungan dari aspek bonus demografi yang diperkirakan terjadi hingga 2035. Salah satu yang dapat dilakukan, yakni mengakselerasi ekonomi digital. Nilai ekonomi digital di kawasan ASEAN diproyeksikan mencapai USD 330 miliar pada tahun 2025. ***

Penulis : Eko
Editor   : Eko

Print Friendly, PDF & Email
Click to comment

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

BERITA POPULER

To Top