Nasional

Polemik Enzo, Pakar Hukum: Dia Jadi Aset TNI

Polemik Enzo, Pakar Hukum: Dia Jadi Aset TNI

JAKARTA,SUARAINVESTOR.COM-Pakar hukum Pidana dari Universitas Bung Karno (UBK) Azmi Syahputra menghimbau agar pro kontra terkait calon taruna Akademi Militer (Militer) berdarah Prancis Enzo Zenz Allie yang diisukan terpapar paham radikalisme dan diduga jadi simpatisan organisasi Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) tak perlu dibesar-besarkan. Alasannya, institusi TNI tentunya sudah memiliki standar baku terkait seleksi calon taruna Akmil. “Kita harus percayakan sama TNI. Tentang adanya polemik terkait masuknya Enzo ke Akmil sebaiknya tak perlu dibesar-besarkan. Sebab faktanya Enzo sudah lolos 9 fase penyaringan ketat dan terukur sehingga layak menjadi calon salah satu taruna,” tandas Ketua Asosiasi Ilmuwan dan Praktisi Hukum Indonesia (Alpha) itu kepada wartawan di Jakarta, Senin, (11/08/2019).

Adapun terkait beredarnya foto-foto Enzo sebelum menjadi taruna Akmil yang diduga sebagai pendukung salahsatu organisasi yang dibekukan pemerintah (HTI), Azmi menyarankan agar masyarakat tak gampang menghakimi seseorang dengan opini. “Sebaiknya bertabayun terlebih dahulu. Jangan terlalu mudah untuk melabeli anak seusia Enzo terpapar ideologi radikal hanya berdasarkan foto. Apalagi itu foto atau rekam digitalnya di saat usia dan perkembangan jiwanya (Enzo) belum matang, dimana pada waktu remaja anak usia muda cenderung ada rasa euforia mencari identitas diri, jati diri yang kadang kurang tepat dan bisa jadi itu ketidaktahuannya, ia belum mengerti jadi hal ini gak bisa dengan mudah dikatakan itu ideologi,” tegas Azmi.

“Enzo ini aset istimewa, bakat hebat, kemampuan bahasa bagus dan potensinya luar biasa malah TNI akan kehilangan aset jika tidak rekrut dirinya. TNI sudah banyak pengalaman rekrut taruna jadi jangan dipersoalkan lagi. Sekali lagi Enzo ini aset.

TNI harus menerima, ia hanya perlu dipoles, kalaupun dia kurang baik atau macam-macam dalam berideologi ada waktu 4 tahun selama pendidikan bisa dipantau evaluasi dan dapat dikeluarkan, jadi tidak ada alasan untuk tidak menerima Enzo dalam pendidikan Akmil,” sambungnya.

Azmi menyarankan, agar TNI memperkuat dan memberikan pemahaman akan nilai-nilai nasionalisme dan ideologi Pancasila kepada seluruh calon taruna Akmil bukan saja kepada Enzo ditengah era kemajuan zaman seperti saat ini. “Jadi hendaknya siapapun agar lebih bijak melihat jauh kedepan, TNI dan bangsa butuh prajurit berkualitas seperti Enzo,” tandasnya.

Disarankannya lagi, BIN maupun TNI mesti menyisir lagi apa saja kegiatan yang mengarah pada ideologi yang diduga dianut anak tersebut. “Kalaupun ada minta klarifikasinya dan minta ia buat janji dan sumpah setia pada ideologi Pancasila dan cinta bangsa dihadapan publik.

“Jangan terlalu mudah klaim sesuatu itu ideologi. Perlu fakta dan data yang cukup. kasihan anak-anak usia yang relatif muda dipojokkan dalam sebuah kompetisi dengan atas nama ideologi,” pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top