Nasional

Pimpinan MPR RI Terima Kunjungan Parlemen Korea Selatan

Pimpinan MPR RI Terima Kunjungan Parlemen Korea Selatan

JAKARTA, Ketua MPR RI Zulkifli Hasan menerima kunjungan kehormatan Speaker of National Assembly Korea Selatan Chung Sye Kyun dan sekitar 9 orang anggota parlemen Korea Selatan di Gedung MPR RI Jakarta, Kamis (12/1/2017).

Ketua MPR RI didampingi para Wakil Ketua MPR RI Mahyudin, Hidayat Nur Wahid, E.E Mangindaan dan Oesman Sapta, Ketua Fraksi Nasdem MPR Prof. Bachtiar Aly, Alimin Abdullah dari Fraksi PAN MPR, Mujib Rohmat dari Fraksi Golkar MPR, M. Arwani Thomafi dari Fraksi PPP MPR, Elnino dari Fraksi Gerindra MPR dan Sekretaris Jenderal MPR RI Ma’ruf Cahyono.

“‎Kami berterima kasih atas sambutan yang hangat dari Ketua MPR dan petinggi MPR lainnya, kami merasa sangat terhormat. Sebelumnya, kami sudah menemui Presiden RI Bapak Joko Widodo dan beliau menerima kami dengan baik dan membicarakan beberapa isu penting. Pertemuan dengan Pimpinan MPR RI ini saya rasa akan sangat mendorong kerjasama lebih baik lagi antara dua pemerintahan dan dua negara,” tegas Chung Sye-Kyun.

Menurut Chung Sye-Kyun kunjungan ke Indonesia adalah kunjungan keluar negeri pertama Parlemen Korea Selatan. “Ketika saya mengatakan akan mengunjungi Indonesia, anggota parlemen banyak yang mau ikut dengan saya, tapi kemudian tidak semuanya datang hanya sebagian ini saja,” ujarnya.

Chung Sye-Kyun mengatakan dipilihnya Indonesia sebagai negara pertama dalam lawatan kenegaraan di tahun 2017 adalah dikarenakan Indonesia adalah sahabat sejati Korea Selatan. “Sebagaimana kita ketahui, khususnya Bapak Zulkifli Hasan sangat kami kenal. Korea Selatan dan Indonesia memiliki hubungan erat dan tercatat dalam rekam jejak bahwa Indonesia adalah nomer satu bagi Korsel di negara Asean dimana Korsel menanamkan investasinya di bidang kehutanan, dan Bapak Zulkifli Hasan erat hubungannya dengan kami saat menjabat Menteri Kehutanan kemitraan kita itu sangatlah baik,” tambahnya.

Ke depan lanjut Chung, pihaknya ingin fokus bersama Indonesia untuk mengajak melakukan kerjasama dibidang pertanian dan perikanan. “Hal itu sangat penting dan akan kami tindaklanjuti setelah kami pulang nanti ke Korsel,” pungkasnya.

Ketua MPR RI Zulkifli Hasan sangat mengapresiasi negara Korea Selatan sebagai sahabat sejati Indonesia yang terus berupaya menjaga selalu hubungan baik tersebut apalagi hubunghan antar parlemen harus dijaga dan ditingkatkan lagi.

Dalam kesempatan tersebut, Zulkifli Hasan juga memaparkan sedikit tentang keanggotan MPR RI serta fungsi, tugas serta wewenang MPR RI sesuai dengan UU dan Konstitusi Indonesia.

Wakil Ketua MPR RI Hidayat Nur Wahid dalam pertemuan tersebut membuka sedikit masalah tenaga kerja Indonesia yang bekerja di Korea Selatan. Hidayat melihat bahwa Korea Selatan adalah salah satu negara yang baik perlakukannya terhadap tenaga kerja Indonesia.

“Saya harap Korea Selatan menjaga betul tenaga kerja Indonesia yang ada di sana terutama keselamatan dan kesejahteraannya dan saya harap juga Korea Selatan memberikan semacam lebih luas lagi kuota lapangan pekerjaan bagi pekerja Indonesia. Hal ini tentu saja merupakan salah satu faktor hubungan baik dan semakin baik antara Indonesia dan Korea Selatan,” katanya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua MPR RI Mahyudin mengungkapkan bahwa Indonesia sudah mengeluarkan kebijakan pembebasan kepada beberapa negara termasuk Korea Selatan. Mahyudin berharap agar Korea Selatan juga melakukan hal yang sama, mengeluarkan kebijakan pembebasan visa untuk warga negara Indonesia.

Merespon harapan para Pimpinan MPR RI tersebut, Chung Sye-Kyun mengatakan bahwa tentang persoalan bebas visa, Korea memiliki prinsip bahwa kebijakan antar dua negara harus bersifat saling melengkapi dan menguntungkan kedua negara. Untuk itu Chung sangat setuju dengan harapan untuk bebas visa bagi warga Indonesia dan untuk itu Korea Selatan akan melihat kembali kebijakan-kebijakan luar negerinya terutama dengan negara-negara sahabat seperti Indonesia.

Sedangkan untuk permasalahan tenaga kerja Indonesia di Korea Selatan, Chung mengungkapkan bahwa pada awalnya para pekerja Indonesia di Korea Selatan dilatih agar menjadi pekerja yang terlatih yang sangat duperlukan di Korea Selatan. Para pekerja Indonesai tersebut terlatih dan menguasai teknologi-teknologi Korea Selatan dan mereka mendapatkan gaji untuk itu.

“Intinya kami membuat berbagai program untuk tenaga-tenaga kerja asing termasuk tenega kerja Indonesia dan program tersebut berjalan sangat baik. Kami sangat menghargai para pekerja profesional Indonesia di Korea Selatan. Soal perluasan lapangan pekerjaan kami rasa baik, kami akan melihat kondisi ekonomi di negara kami jika perekonomian semakin baik, kami akan buka lapangan pekerjaan secara lebih luas,” pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top