Industri & Perdagangan

Perhelatan Resepsi Satu Abad NU Bangkitkan UMKM Kota Surabaya

Perhelatan Resepsi Satu Abad NU Bangkitkan UMKM Kota Surabaya
Kegiatan Satu Abad NU diikuti ribuan UMKM sekitar Sidoarjo dan Surabaya/Foto: Dok Pribadi

SURABAYA, SUARAINVESTOR.COMKegiatan Resepsi Satu Abad Nahdlatul Ulama yang digelar di Stadion Gelora Delta Sidoarjo berdampak pada sektor UMKM, bahkan bisa mendorong pengembangan ekonomi umat, termasuk sektor pariwisata. “Banyak hotel, rumah makan, warung, UMKM, bahkan pedagang kali lima yang akhirnya bisa mendapatkan keberkahan, mendapatkan rezeki dari kegiatan ini,” kata Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Surabaya M. Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti di Surabaya, Rabu, (8/2/2023).

Lebih jauh Ali Affandi menambahkan bahwa perhelatan Resepsi Satu Abad NU telah membangkitkan dan menumbuhkan ekonomi umat. Hal ini karena telah mengakomodir berbagai pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dalam kegiatan Bazar UMKM Nahdlatul Tujjar.

Pelaku UMKM, lanjutnya, harus terus didorong agar ekonomi umat terangkat karena UMKM adalah usaha berbasis kerakyatan. Terlebih kontribusi UMKM terhadap perekonomian Indonesia, khususnya Jatim cukup besar, yaitu di kisaran 58 persen.

Dikatakan Andi, Jatim adalah provinsi yang mempunyai potensi besar di bidang ekonomi. Potensi itu ke depan perlu didorong untuk lebih memberi ruang bagi umat. “Harus terus didorong agar tercipta ekonomi umat yang kuat,” imbuhnya.

Andi, sapaannya juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Sidoarjo yang sudah menjadi tuan rumah yang baik. Karena bagaimanapun juga, kegiatan Harlah Satu Abad NU telah memberikan efek yang luar biasa kepada warga Sidoarjo, termasuk dari sisi ekonomi.

Andi mengaku beruntung dapat menjadi bagian dari sejarah peradaban sebuah organisasi terbesar di dunia. “Di mana memasuki usia satu abad, ada banyak nilai-nilai yang didapat dari para kiai dan ulama,” kata dia.

Dia menegaskan, beberapa nilai yang selalu ditekankan oleh para kiai NU di antaranya adalah mengenai tawassuth atau jalan tengah dalam mengambil keputusan, i’tidal atau tegak lurus dalam kebenaran, tasamuh atau toleran dalam perbedaan, tawazun atau seimbang dalam menjalani kehidupan serta Amar Ma’ruf Nahi Mungkar. “Semoga nilai-nilai tersebut dapat kita amalkan dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara,” pungkasnya. ***

Penulis    :    Desy  (Kontributor Surabaya)

Editor     :     Kamsari 

BERITA POPULER

To Top