JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM–Peran Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan Bank Perkreditan Rakyat Syariah (BPRS) dalam mendorong pengembangan UMKM sangat besar, terutama kucuran kredit. Berdasarkan data Perbarindo, total penyaluran dana kredit BPR-BPRS hingga Desember 2022 tercatat mengalami pertumbuhan 11,81 persen, melebihi tingkat pertumbuhan kredit sebelum pandemi Covid-19 yang tercatat sebesar 10,85 persen. “Di masa yang akan datang, peran tersebut akan terus kami tingkatkan dengan memberikan kemudahan dan perluasan akses bagi pelaku UMKM,” kata Ketua Umum DPP Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo), Tedy Alamsyah di Jakarta, Rabu (24/5/2023).
Lebihg jauh Tedy menjelaskan saat ini total aset BPR-BPRS secara keseluruhan mencapai sekitar Rp 202,46 triliun. Nilai tersebut mengalami kenaikan 9,14 persen dibandingkan tahun 2021 sebesar Rp 185,5 triliun. Berdasarkan catatan Perhimpunan Bank Perkreditan Rakyat Indonesia (Perbarindo) saat ini terdapat lebih dari 1.500 anggota baik BPR maupun BPRS di seluruh Indonesia.
Tedy mengungkapkan, untuk mendorong penyaluran kredit nasabah pihaknya bersama dengan regulator dan pemerintah terus berupaya meningkatkan pemahaman (awareness) kepada masyarakat. “Kami mempunyai tujuan meningkatkan pemahaman (awareness) dan penerimaan masyarakat umum, regulator dan pemerintah terhadap keberadaan BPR-BPRS serta memperkuat branding positif yang untuk jasa dan layanan BPR-BPRS di mata masyarakat,” paparnya.
Melalui momentum Hari BPR BPRS Nasional yang jatuh pada 21 Mei 2023, diharapkan BPR BPRS terus bersinergi dan menciptakan nilai tambah serta saling menguntungkan bagi semua stakeholder. Baik BPR maupun BPRS memliki peran yang tidak kalah penting dalam perekonomian, utamanya dalam mendorong akses permodalan bagi UMKM. “Industri BPR – BPRS saat ini berperan cukup strategis dalam perekonomian Indonesia terutama dalam mendorong perkembangan UMKM, dan keberadaan BPR-BPRS juga sangat dekat dengan masyarakat,” ungkap dia.
Tedy menambahkan, pihaknya juga terus berupaya untuk meningkatkan kemudahan serta perluasan cakupan akses bagi masyarakat dalam memperoleh modal kerja. Di sisi lain, pihaknya juga terus mendorong kemudahan dan prosedur pelayanan yang sederhana, serta mengutamakan pendekatan yang lebih personal dan fleksibel kepada para nasabah. “BPR-BPRS juga kedepannya lebih mengutamakan pendekatan personal serta fleksibilitas pola dan model pinjaman, membuat BPR-BPRS tetap mampu eksis dan tumbuh bersama industri perbankan lain,” pungkasnya. ***
Penulis : Iwan Damiri
Editor : Kamsari