Nasional

Pemprov DKI dan Aktivis Persaung Gerakan Semangat Tanam Pohon dan Tebar Benih

Pemprov DKI dan Aktivis Persaung Gerakan Semangat Tanam Pohon dan Tebar Benih

JAKARTA- Ketua umum Persaudaraan NKRI Gemilang (Persaung) Djati Erna Sahara mengatakan gerak roda pembangunan membuat lahan hijau di wilayah DKI Jakarta makin berkurang. Oleh karena itu, ia mengajak semua pihak untuk saatnya bergerak melakukan perbaikan dan mengembalikan fungsi lahan sebagai daerah hijau dan wadah konservasi bagi hewan dan tumbuhan.

“Kami menyadari bahwa pepohonan rindang berakar kokoh berperan sebagai penyangga kehidupan dan sekaligus menyediakan kebutuhan pangan berupa buah2an dan kayu, ketersediaan air, sumber energi dan jasa lingkungan lainnya termasuk penghasil oksigen, juga tempat rekreasi dan yang paling penting adalah sebagai konservasi keanekaragaman hayati,” kata Djati Erna Sahara pada acara kegiatan Tebar Benih dan Tanam Pohon di Taman Cempaka, Cilangkap, Jakarta Timur, Sabtu (4/2/2017).

Bersama Erna, kegiatan tanam pohon dan tebar benih juga dihadiri M Rajendra dari Tim Sosial Persaung dan sejumlah aktivis Persaung lainnya. Sedangkan dari jajaran Pemprov DKI Jakarta dihadiri antara lain Kepala Suku Dinas Kehutanan Jakarta Timur Romy Sidharta, Kepala Bidang Kehutanan, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta, Djaja Suhardja dan jajaran pemprov DKI Jakarta lainnya.

Erna mengaku upaya perbaikan menjadikan titik-titik konservasi tantangan yang dihadapi gerakan yang dilakukannya. Menurutnya, aktivis Persaung dihadapkan pada kenyataan bahwa lingkungan hidup kita telah banyak yg rusak. Pencemaran udara mengakibatkan langit di atas kami kurang cerah karena penuh dengan gas polusi. Sementara itu, lahan di sekitar terlihat gersang. Akibatnya, pada musim penghujan bencana banjir tak terelakkan. Sebaliknya, pada musim kemarau kekeringan melanda.

“Kerusakan-kerusakan ini harus kami hentikan. Demi masa depan bumi kami, masa depan generasi muda, karena yang kami miliki ini tidak boleh dianggap sebagai warisan nenek moyang, tetapi adalah sesuatu yang kami pinjam, milik generasi yang akan datang,” kata Erna.

Dia mencontoh, berbagai bencana yang terjadi seperti banjir bandang dan tanah longsor yang telah merenggut korban jiwa di sejumlah wilayah nusantara antara lain Jawa Barat dan wilayah Indonesia lainnya harus menjadi pelajaran. “Ini telah mengetuk hati kami sehingga kami merasa harus segera merehabilitasi kawasan hutan kota dan lahan yang rusak, terutama di kawasan Ibukota tercinta ini,” katanya.

Saat ini, kata Erna wilayah hutan di Indonesia mengalami kerusakan lebih dari 2 juta hektar per tahun. Dalam kaitan itu, ia mengajak toloh agama, generasi muda, tokoh masyarakat, serta aktiivis LSM lingkungan, kelompok jurnalis, serta seluruh elemen masyarakat, untuk membantu menyadarkan akan pentingnya memelihara lingkungan, hutan, dan alam mulai dari lingkungan terdekat. “Membangun kebiasaan menanam seharusnya menjadi kebutuhan secara be rkelanjutan, dimulai dari pekarangan rumah sendiri,” ajaknya.

Semua pihak harus bahu membahu memperbaiki kerusakan lingkungan dan bersama-sama melakukan kegiatan-kegiatan konservasi ke kondisi maksimal. “Atas nama PERSAUNG, Saya mengapresiasi bantuan pemda DKI Jakarta dalam hal ini Dinas Kehutanan atas terselenggarakannya program kami ini. Kami harapkan semoga acara ini mampu memberikan motivasi dan pemahaman terhadap kelestarian hutan dan lingkungannya dan semoga kegiatan ini bermanfaat bagi kita semua,” tegasnya.(har)

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top