JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-
Pemerintahan Prabowo-Gibran harus mengoptimalkan sektor pangan sebagai landasan guna mendongkrak pertumbuhan ekonomi ke depan. Apalagi visi-misi pasangan capres tersebut sangat menyoroti masalah pertanian dan pangan sebagai upaya mendorong ekonomi domestik. .“Kalau mau ekonomi kita tumbuh lebih baik, salah satu yang didorong adalah pangan,” kata Wakil Direktur Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Eko Listiyanto di Jakarta, Selasa, (26/3/2024).
Lebih jauh Eko menambahkan bahwa ada faktor-faktor yang sulit dikendalikan pada sektor pangan, seperti El Nino. Namun, pihaknya yakin ada banyak faktor di luar El Nino yang bisa dikendalikan dan dioptimalkan oleh pemerintah. “Kalau strateginya hanya melanjutkan, sulit mencapai 6-7 persen, karena rekam jejak Pemerintahan Jokowi di 5 persen. Jadi agak sulit kalau bicara dalam konteks realitas hari ini. Tapi, kalau kita bisa memperbaiki dari ketahanan pangan kita ke depan, setidaknya ada perbaikan dari sisi daya beli,” paparnya lagi.
Dengan memperkuat sektor pangan, Eko optimistis Indonesia bisa lebih tangguh dalam menghadapi gejolak perekonomian. Dari sisi eksternal, misalnya, Indonesia tidak perlu khawatir tertekan dari sikap India yang menghentikan ekspor beras.
Sementara dari sisi domestik, negara bisa menjaga harga pangan di tengah melonjaknya permintaan dan terbatasnya suplai pada momen tertentu, seperti momen Ramadhan dan Idul Fitri 1445 H.
Dia juga menyoroti kondisi kelas menengah yang sangat rentan dengan fluktuasi harga pangan, karena kelompok ini menerima dampak dari kenaikan harga namun tidak menerima banyak bantuan seperti kelompok miskin. “Walaupun ada kenaikan gaji, tapi tetap akan termakan kenaikan harga. Sehingga kalau dikerucutkan bagaimana jalan keluar untuk memperbaiki situasi ekonomi, saya mendorong untuk memperbaiki sektor pangan,” pungkasnya.***
Penulis : Chandra
Editor : Chandra