JAKARTA,SUARAINVESTOR.COM – Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PB IKA-PMII), Akhmad Muqowam mengatakan Kongres PB PMII sudah berjalan dan menghasilkan keputusan strategis bagi masa depan PMII, termasuk menghasilkan kepemimpinan baik di PB PMII dan PB Kopri.
“Ke depan PB PMII harus melakukan analisis dalam dinamika keagamaan, kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaran. Baik dalam perspektif intern maupun eskternal NKRI bagi masa depan masyarakat, bangsa dan negara,” demikian Muqowam dalam keterangannya, Jumat, 2 Maret 2021.
Menurut Muqowam, PB PMII yang terpilih adalah merupakan dari rangkaian (masa lalu, kini dan masa depan) kepemimpinan PMII pada tingkatan nasional, yang nyata telah berkontribusi kepada masyarakat, bangsa dan negara.
Karena itu kepemimpinan PB PMII sekarang ini kata Muqowam, harus mampu meningkatkan kualitas kepemimpinan yang sangat penting bagi masa depan anggota dalam berbagai peran dan bidang profesi.
Selain itu, PB PMII juga harus memberikan sejumlah muatan kapasitas profesionalitas kepada seluruh anggota PMII yang tersebar di seluruh penjuru tanah air.
“PB PMII harus mampu menjadi bagian dari Keluarga Besar NU yang kontributif dalam menjalankan fungsi-fungsi kemasyarakatan dan keagamaan,” pungkas Muqowam.
Dalam pertemuan tersebut Ketua Umum PB IKA PMII Akhmad Muqowam didampingi Bendahara Umum PB IKA PMII Sudarto,
KOPRI
Sementara itu kepada Ketua Kopri PB PMII, Maya Muizatil Lutfillah, Muqowam berharap kader PMII harus mengutamakan pemikiran, keilmuan dan pendidikan karena menghadapi pengeroposan Islam, ini tidak cukup hanya dengan study agama akan tetapi segala bidang ilmu harus dikuasai, konfigurasi kampus umum juga harus diperhatikan.
“Kader KOPRI PMII jangan berpihak pada golongan tertentu mengalir saja, sesungguhnya berproses itu berani membuka ruang untuk hal yang lebih umum sehingga keberadaan KOPRI PMII bisa diterima di masyarakat luas,” tambahnya.
Sementara itu Maya Muizatil Lutfillah yang biasa disapa Maya menyampaikan beberapa point yang memang menjadi fokus KOPRI PMII ke depan. Yaitu, KOPRI PB PMII akan menyentuh dua prinsip yakni Kopri yang mandiri dan Kopri yang maju. Tentu untuk mengimplementasikan dua hal prinsip itu dibutuhkan langkah- langkah strategis. Misalnya, seluruh program kaderisasi Kopri PMII difokuskan pada penajaman analisis kader Kopri sebagai seorang perempuan, bagaimana dia harus bersikap, bagaimana dia harus memecahkan masalah-masalah keperempuanan dan masalah kebangsaan lain.
Selanjutnya, Kopri didorong agar mau ikut terlibat memanfaatkan kecanggihan teknologi informasi terutama mendorong mereka agar IT tersebut memiliki nilai ekonomi untuk mereka. Masih banyak cara- cara jitu agar Kopri PMII dapat hidup secara mandiri tanpa meninggalkan tugas dia sebagai “pencari ilmu” di perguruan tinggi.
Lajunya arus modernitas kata Maya, membuat negara berada pada posisi emergency. Dan, KOPRI PMII sebagai lembaga semi otonom yang bergerak mengusung isu-isu perempuan dengan berkeadilan gender harus memiliki sinergitas dengan realitas yang begitu usang ini.
Sebagai organisasi yang peduli terhadap berbagai perosalan kemanusiaan dan peradaban, Kopri PMII tak boleh tutup mata terkait isu-isu perempuan yang terjadi; demikian kata Maya.