JAKARTA-Perbankan daerah terus melakukan pembenahan, salah satunya dengan penambahan modal. Oleh karena itu, Bank Jatim, Tbk berencana menambahan modal pada tahun depan (2017). Aksi peningkatan modal itu dari proses pembelian saham kembali (buyback) saham di pasar reguler diperkirakan sebesar Rp 1,2 miliar. “Tahun depan bank akan melakukan penambahan modal dari buyback sesuai POJK no 45 terkait insentif jangka panjang,” kata Sekretaris Perusahaan Bank Jatim, Ferdian Satyagraha, Selasa (27/12/2016).
Lebih jauh kat Ferdiam, guna menjaga permodalan itu Bank Jatim melakukan tiga strategi. Pertama adalah dengan meningkatkan pertumbuhan organik dengan peningkatan laba bersih.
Kedua adalah dengan melakukan eksekusi program insentif jangka panjang dan MESOP (opsi saham untuk manajemen) tahap dua. Sedangkan strategi ketiga adalah dengan perbaikan kualitas kredit sehingga potensi CKPN bisa menggerus modal bisa berkurang.
Pada tahun depan, Bank Jatim mengaku akan menjaga rasio kecukupan modal (CAR) di level 21,32%. Sebagai informasi, sampai kuartal 3 2016, bank mencatat CAR sebesar 22,43%. Sampai September 2016 tercatat total aset bank Jatim turun 3,72% secara tahunan atau year on year (yoy) sebesar Rp 50,15 triliun. Penurunan aset ini menurut Ferdian disebabkan karena penundaan DAU (dana alokasi umum) di bank Jatim sebesar Rp 2,4 triliun.
Tercatat sampai kuartal 3 2016, modal inti Bank Jatim sebesar Rp 6,3 triliun atau masuk kategori BUKU (bank umum kelompok usaha) III. ***
