MOJOKERTO-Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf mendampingi Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto meresmikan pabrik keramik milik group PT Arwana Keramik. Adapun pabrik yang berlokasi di Desa Ngrayung, Kecamatan Kutorejo, Kabupaten Mojokerto merupakan pabrik ke 5 Arwana Citramulia Tbk.
Keberadaan pabrik tersebut tentu saja berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi Jawa Timur.
Berdasarkan catatan
investasi pabrik ini menelan biaya Rp 300 miliar dengan kapasitas produksi keramik hingga 60 juta meter persegi per tahun. “Industri keramik nasional dalam jangka panjang cukup prospektif seiring pertumbuhan pasar dalam negeri yang terus meningkat,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto saat meninjau pabrik di Mojokerto, Senin (9/1/2017).
Hadir pula dalam peresmian pabrik ke 5 PT Arwana dan Komisaris Utama PT Arwana Tandean Rustandy.
Airlangga mengapresiasi pengembangan industri keramik PT Arwana yang berkontribusi terhadap pertumbuhan industri keramik nasional. Apalagi industri keramik merupakan salah satu kelompok industri yang bisa diandalkan. “Bahkan menjadi unggulan karena ketersediaan bahan baku di wilayah Indonesia,” tambahnya.
Mantan Ketua Asosiasi Emiten Indonesia (AEI) menilai melihat data konsumsi keramik nasional per kapita, ternyata Indonesia tergolong rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya. Konsumsi keramik di Indonesia baru 2 meter persegi, sedangkan negara tetangga lebih dari 3 meter persegi. “Namun, adanya program pemerintah meningkatkan pembangunan properti dan perumahan, diharapkan akan meningkatkan konsumsi keramik nasional,” terangnya.
Kendati begitu, Airlangga berharap industri keramik di dalam negeri mampu bersaing dalam menghadapi tantangan perdagangan bebas, ketersediaan dan harga energi (gas), bahan baku, dan tenaga kerja. “Pemerintah dan industri keramik perlu menyusun strategi kebijakan untuk mengendalikan keramik impor dengan berkompetensi memproduksi jenis, ukuran, dan desain keramik sesuai permintaan pasar dalam negeri, penegakan hukum dalam penerapan SNI wajib, usulan technical barrier of trade (TBT) atas produk impor, dan peningkatan produktivitas,” tandasnya.
Sedangkan Tandean Rustandy menjelaskan, plant V PT Arwana ini mulai beroperasi sejak Agustus 2016. Pabrik baru yang berdiri di atas lahan seluas 7 hektar ini mampu menghasilkan 8 juta meter persegi keramik dalam setahun.
“Plant ini merupakan pabrik ke lima PT Arwana yang khusus memproduksi wall tiles dan melayani penjualan Indonesia bagian timur, menelan biaya investasi Rp 300 miliar,” ujarnya.
Rustandy menjelaskan, empat plant lainnya yang sudah berdiri diantaranya plant I di Tangerang-Banten, Plant II di Cikande-Serang-Banten, plant III di Gresik-Jatim, plant IV di Ogan Ilir-Sumsel.
Selama ini keempat pabrik itu mempunyai kapasitas produksi keramik 49,37 juta meter persegi per tahun. “Dengan beroperasinya plant ke lima ini, maka kapasitas produksi PT Arwana menjadi 60 juta meter persegi per tahun,” pungkasnya. ***