JAKARTA, Ketua DPR RI Setya Novanto menyampaikan duka cita yang mendalam atas peristiwa kebakaran yang menimpa Kapal Mesin Zahro Express, dimana sebanyak 23 orang tewas dan 17 penumpang hilang dalam insiden pada Minggu (1/1/2017) tersebut. Sedangkan nahkoda kapal telah dijadikan tersangka oleh kepolisian.
“Semoga seluruh korban yang tewas diberikan tempat yang layak di Sisi Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa dan keluarga yang ditinggalkan diberikan kekuatan iman dan kesabaran serta ketabahan dalam menghadapi musibah ini. Serta yang luka diberi kesembuhan secepatnya, dan kepada keluarga yang sanak saudaranya belum ditemukan, semoga tetap bersabar dalam menghadapi musibah ini,” demikian Ketua DPR RI Setya Novanto pada wartawan di Jakarta, Senin (2/1/2017).
Tentu saja kata Ketua Umum Golkar itu, insiden itu itu sebagai ujian kita semua. Meski demikian, dibalik semuanya, seluruh pihak seharusnya menyerahkan seluruh penanganan kepada pihak-pihak yang berwenang, baik dari Pihak Kepolisian, Pihak KNKT maupun Pihak Basarnas.
“Segala informasi yang beredar harus menanti investigasi objektif. Tidak mengedepankan sakwa-sangka dan praduga-praduga yang kontraproduktif. Saya yakin, sebagaimana keyakinan pemerintah DKI dan Kementerian Perhubungan melalui Dinas Perhubungan bahwa KM Zahro memang layak beroperasi,” ujarnya.
Bahwa benar terjadi insiden yang menyebabkan jatuhnya korban jiwa dan luka serta korban hilang yang belum ditemukan hingga saat ini, tapi itu semua tentu memerlukan penelitian dan penyelidikan lebih lanjut.
“Terakhir saya mengajak kita semua untuk fokus pada korban insiden KM Zahro, fokus agar insiden memilukan ini agar tidak terjadi lagi, sebagai Pimpinan DPR, saya tentunya akan memberikan masukan ke Komisi 5 yang saya yakin akan segera membahas masalah ini bersama pemerintah untuk mencari solusi permasalahan dunia transportasi laut kita pada umumnya, khususnya pada insiden kebakaran KM Zahro Express,” pungkas Novanto.
Sementara itu polisi menetapkan nakhoda M Nali (51) sebagai tersangka terkait kebakaran kapal wisata KM Zahro Express yang mengakibatkan 23 orang tewas. Saat ini Nali masih diperiksa intensif di Direktorat Polair Polda Metro Jaya.