Infrastruktur

Mulyadi Soroti Biaya Pemeliharaan Jalan Tak Kunjung Turun

Mulyadi Soroti Biaya Pemeliharaan Jalan Tak Kunjung Turun

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Kalangan DPR menyoroti masalah biaya pemeliharaan jalan nasional yang tidak menurun dari tahun ke tahun. Karena itu pihaknya minta agar masalah biaya pemeliharaan ini masuk dalam standar pembangunan jalan. “Biaya pemeliharaan itu harus menjadi concern
juga untuk pihak-pihak yang bergerak membangun sektor jalan,” kata Anggota Komisi V DPR, Mulyadi dalam siaran persnya, Jakarta, Senin (31/5/2021).

Calon Gubernur Jawa Barat ini mengaku dirinya tergabung ke dalam Panitia Kerja (Panja) RUU Jalan akan memperjuangkan gagasan tersebut agar kerusakan yang terjadi pada bagian jalan menjadi jelas dalam pertanggungjawaban.
“Ini justru menjadi catatan penting bahwa biaya perawatan itu harus menjadi lebih minim, kalau teknologi konstruksi terus dikembangkan,” ujarnya.

Dikatakan anggota Fraksi Partai Gerindra, sudah saatnya Indonesia harus memiliki lembaga- lembaga kajian terhadap konstruksi-konstruksi jalan.

Sebelumnya,
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat meningkatkan kemantapan jalan pantai selatan (pansela) Jawa sepanjang 1.604 km yang membentang dari Provinsi Banten hingga Jawa Timur.

Saat ini dilakukan peningkatan kualitas layanan jalur pansela Jawa sepanjang 99,6 km yang terdiri atas 9 ruas/seksi yaitu ruas/seksi 1 dan 2 di wilayah Jawa Tengah (Jateng) sepanjang 10,65 km dan seksi 3, 4, 5 di wilayah Yogyakarta sepanjang 17,32 km dan seksi 6, 7, 8, 9 di wilayah Jawa Timur sepanjang 71,69 km.

Peningkatan kondisi jalan Pansela Jawa diharapkan dapat menjadi jalur wisata wilayah  pesisir pantai selatan serta memperlancar konektivitas Pulau Jawa bagian selatan sehingga dapat mengurangi kesenjangan dengan wilayah pantai utara (pantura) Jawa yang potensi ekonominya lebih maju.

Penanganannya melalui program Regional Road Development Project (RRDP) yang didanai oleh Islamic Development Bank (IDB) dengan masa pelaksanaan Agustus 2019—Februari 2023.

Khusus mengenai penanganan jalur pansela Jatim, Kepala Balai Besar Pelaksanaan Jalan   Nasional (BBPJN) Jawa Timur- Bali Kementerian PUPR Achmad Subki mengatakan, di wilayah Jatim, pembangunan jalan pansela terbagi menjadi empat seksi.

Keempat seksi itu adalah seksi 6 ruas Prigi–batas Kabupaten Tulungagung–Kretek–Brumbun sepanjang 17,78 km, seksi 7 ruas batas Kabupaten Tulungagung–Serang–batas Malang sepanjang 12,85 km, seksi 8 Ruas Jarit–Puger sepanjang 23,18 km dan seksi 9 ruas Simpang Balekambang–Kedungsalam sepanjang 17,87 km.

Achmad menyatakan, untuk progres konstruksi di seksi 6 hingga pekan kedua Mei 2021 sudah mencapai 31,63 persen. “Meskipun di kontrak paket pekerjaan tersebut dijadwalkan selesai pada April 2023, tetapi kami tengah bekerja keras agar dapat rampung pada akhir Desember 2022,” ujarnya seperti dikutip melalui laman Kementerian PUPR, Kamis (19/5/2021).

Selanjutnya untuk seksi 7 progresnya saat ini sudah mencapai 53,01 persen. “Ditargetkan rampung pada Februari 2022. Tantangan untuk di seksi 7 sendiri yaitu saat dilakukan konstruksi ternyata sedikit  berbeda dengan yang direncanakan,” tutur Subki. ***

BERITA POPULER

To Top