Market

Meski Diprediksi Sulit Jadi Negara Maju, Airlangga: Kita Selalu Optimis

Meski Diprediksi Sulit Jadi Negara Maju, Airlangga: Kita Selalu Optimis
Ilustrasi negara maju dengan infrastruktur jalan tol/sumber foto: PUPR

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM–Peluang Indonesia untuk menjadi negara maju pada 2045 diprediksi sangat kecil. Hal ini terungkap dari penelitian Lembaga Penyelidikan Ekonomi & Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI). Pasalnya, Indonesia diproyeksi masuk ke jebakan negara pendapatan menengah atau middle income trap. Pernyataan itu disampaikan LPEM FEB UI dalam dokumen White Paper bertajuk “Dari LPEM bagi Indonesia: Agenda Ekonomi dan Masyarakat 2024-2029″. Secara garis besar, Indonesia disebut belum memenuhi syarat cukup untuk menjadi negara maju. “Pemerintah selalu optimistis (menjadi negara maju),” kata Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di Jakarta, Selasa (31/10/2023).

Lebih jauh Airlangga menjelaskan bahwa pemerintah terus mengejar dan bersikap optimistis dengan target yang telah dipatok. Dalam berbagai kesempatan, pemerintah menyatakan Indonesia ditargetkan menjadi negara maju pada 2045, dengan pendapatan per kapita mencapai 30.300 dollar AS per tahun. Untuk merealisasikan target tersebut, pemerintah tengah melaksanakan sejumlah upaya. Salah satunya ialah dengan menjadi anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (Organisation for Economic Cooperation and Development/OECD).

Lewat keanggotaan “klub negara maju” itu, pemerintah berupaya mendapatkan dukungan untuk mengakselerasi laju pertumbuhan ekonomi nasional. Berbagai instrumen OECD akan dimanfaatkan pemerintah guna mendorong upaya Indonesia menjadi negara maju melalui penetapan kebijakan standar tinggi. “Kita kan sudah mau masuk di dalam kerangka OECD, jadi banyak hal yang sudah dan akan kita siapkan transformasi berikutnya,” tutur Airlangga.

Sebagai informasi, dalam dokumen White Paper yang dibuat, LPEM FEB UI menyoroti lambatnya laju pertumbuhan pendapatan nasional bruto (PNB) RI. Berdasarkan data Bank Dunia, rata-rata pertumbuhan PNB RI hanya mencapai 3,5 persen pada periode 2011-2022. Padahal, untuk mencapai target menjadi negara maju sebelum 2045, Indonesia disebut membutuhkan tingkat pertumbuhan PNB rata-rata sebesar 5 persen per tahun.

Perhitungan itu bahkan masih dibuat dengan asumsi batas bawah kelompok negara berpendapatan tinggi tahun 2023, yakni sebesar 13.846 dollar AS per tahun. Selain itu, tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia juga masih lebih rendah dibanding negara-negara yang telah berhasil menjadi negara maju.

LPEM FEB UI mencatat, pertumbuhan ekonomi Indonesia stagnan di kisaran 5 persen. Sementara itu, Korea Selatan mampu mencatatkan rata-rata pertumbuhan ekonomi sebesar 12 persen, China rata-rata tumbuh 10,6 persen, dan Thailand 7,5 persen untuk menjadi negara maju. “Berdasarkan perbandingan antara kondisi Indonesia dan kondisi negara lain, peluang Indonesia untuk menjadi negara berpendapatan tinggi di tahun 2045 sangat kecil karena beberapa kondisi dasar pendorong kemajuan ekonomi belum dimiliki oleh Indonesia saat ini,” tulis LPEM FEB UI.***

Penulis : Chandra
Editor   : Chandra

BERITA POPULER

To Top