JAKARTA-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) sedang menjadi primadona dalam dunia pendidikan vokasi di Indonesia. Sejak Instruksi Presiden No. 9 Tahun 2016 Tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi, perhatian dan konsenterasi pemerintah sangat tinggi, tidak kurang dari 11 kementerian mengarahkan kebijakan dan program pengembangan SDM pada sektor pendidikan vokasi.
“Bukan saja pemerimtah, masyarakat secara dinamis menyambutnya dengan antusias terhadap program pendidikan vokasi dalam menghadapi persaingan global, partisiapsi aktif pihak swasta turut aktif melakukan kerjasama dengan berbagai SMK. Terutama dalam pengayaan kurikulum pendidikan vokasi,” tegas Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy saat meresmikan program Samsung Tech Institute di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Muhammadiyah III, di Kendal, Jawa Tengah kemarin.
Muhajir mengatakan, dalam menghadapi persaingan dan tantangan global, terutama dalam pembangunan SDM pemerintah tidak ada pilihan lain, kecuali membangun dan meningkatkan daya saing Indonesia secara berkesinambungan.
Menurut Muhajir, saat ini yang dibutuhkan keluaran SMK bukan hanya ketrampilan dan skill, tapi juta mental yang tangguh dalam menghadapi persaingan. Lulusan SMK diharapkan hasus siap menghadapi tantangan global. Program Samsung Tech Institute dilakukan di beberapa daerah, sejak 2013 sebagai program Corporate Citizenship (CSR) dalam rangka untuk mendukung program pemerintah bidang pendidikan vokasi, yaitu melalui pelatihan ketrampilan di bidang teknologi (elektronik) sehingga dapat bersaing di dunia kerja.
Direktur Pengembangan SMK, Mustagfirin Amin saat mendampingi Mendikbud pada acara peresmian, mengatakan pihaknya telah banyak melakukan kerjasama dengan berbagai industri, agar lulusan SMK bukan saja dapat terserat oleh industri, tapi ditempatkan pada berbagai level profesi di dalam industri.
