JAKARTA-Perekonomian Indonesia dipastikan akan terus membesar karena jumlah penduduknya menempati posisi nomor empat dunia. Berbeda dengan Sementara Amerika Serikat yang secara ekonomi, growth-nya akan selalu di bawah Indonesia. “Apalagi karena secara demografis, tidak lagi mengalami pertumbuhan. Ditambah lagi, Kepemimpinan Donald Trump yang mempersulit imigrasi,” kata Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah dalam siaran persnya di Jakarta, Senin 3 Juli 2017.
Dikatakan alumni Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia (FEUI), penduduk Indonesia terus tumbuh. Sehingga mendorong kenaikkan sektor konsumsi. Maka buntutnya APBN juga pasti tumbuh. “Jadi tinggal menunggu variabel investasi saja, yang kalau tumbuh akan memicu pertumbuhan berkelanjutan,” tambahnya.
Dengan perubahan skala ekonomi, kata Fahri, Ibukota Jakarta juga makin sibuk. Apalagi jika perekonomian nasional, terutama di sektor investasi semakin terkoneksi dengan dunia luar. “Maka ibukota akan semakin padat,” ucapnya.
Mantan Ketua KAMMI ini menambahkan manajemen Jakarta harus lebih baik. “Saya kira Jakarta ke depan memerlukan format lain yang lebih bisa menghadapi tantangan dalam dan luar negeri kita,” tuturnya.
Menyinggung urbanisasi rutin setiap Lebaran, Fahri menduga berkurang. Alasannya pemerintah sudah mulai menyalurkan dana desa sejak UU No. 6/2014 tentang Desa. Tetapi jika urbanisasi masih tinggi artinya penciptaan lapangan kerja di desa belum memadai. “Ini harus menjadi evaluasi Kemanaker dan kemendes secara bersamaan,” jelasnya.
Fahri meminta pemerintah harus memikirkan aspek lain dari mudik yang lebih luas dan kompleks sebab ini adalah prosesi kolosal setiap tahun yang jauh lebih besar daripada haji. “Soal transportasi hanyalah salah satu alasan bahwa Jawa ini sudah harus dihubungkan oleh kendaraan cepat jarak jauh. Kereta api cepat Jakarta Surabaya harus segera direalisasikan,” pungkasnya. ***