TANJUNG PINANG-Wilayah perbatasan bukan hanya memiliki potensi pariwisata saja. Namun juga menimbulkan rasa bangga kepada Indonesia. Justru hal yang demikian akan melahirkan nasionalisme yang kuat. “Potensi wisata yang ada kelak akan meningkatkan apresiasi negara lain pada Indonesia,” kata Sekretaris Jenderal Ma’ruf Cahyono dalam acara Press Gathering yang mengambil thema “Pengelolaan Wilayah Perbatasan di Hotel CK Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, Sabtu (18/11/2017)
Kegiatan diskusi ini
merupakan kerja sama antara MPR dengan Koordinatoriat Wartawan MPR/DPR/DPD. Apalagi diskusi rutin tersebut sudah beberapa kali digelar. “Yang memang acara ini rutin tiap tahun diadakan dan menyebar ke berbagai provinsi dalam rangka penyebaran informasi dan publikasi,” tambahnya.
Alasan pemilihan Tanjung Pinang, dikatakan oleh Ma’ruf Cahyono karena Provinsi pemekaran ini memiliki sumber daya alam yang layak dipublikasikan ke seluruh Indonesia. “Dengan mengenalkan sumber daya alam di wilayah perbatasan akan memunculkan rasa bangga kepada Indonesia,” ujarnya.
Diakui Maruf, banyak hal terkait potensi industri pariwisata yang bisa menjadi destinasi unggulan di Indonesia. Dengan melihat kondisi perbatasan secara langsung diharapkan bisa mendorong pemerintah pusat lebih banyak membangun infrastruktur wisata. “Tak hanya aspek ekonomi yang menyangkut kebutuhan masyarakat namun juga aspek pembangunan ideologi,” paparnya.
Sebagai daerah dengan posisi terdepan, daerah perbatasan diakui memiliki kerawanan dengan pengaruh ideologi asing. “Oleh karena itu masyarakat perbatasan perlu diberikan ketahanan ideologi,” ujarnya.
Diberikan ketahanan ideologi supaya jangan sampai terpengaruh ideologi lain yang bisa melunturkan pemahaman ideologi Pancasila.”Kalau ideologi rapuh akan berpengaruh pada aspek lain,” imbuhnya.
Ketahanan ideologi penting, menurut Ma’ruf Cahyono, ini sebagai modal masyarakat perbatasan untuk bersaing dengan negara-negara tetangga. “Dengan memiliki daya saing yang tinggi kita mampu menjaga diri dan kepribadian serta mampu berkompetisi,” pungkasnya. ***
