JAKARTA, SUARAEINVESTOR.COM-Wakil Ketua Komisi VI DPR Martin Manurung mengatakan industri pupuk merupakan sektor strategis yang bisa memacu perekonomian nasional. Karena itu, pihaknya mendorong pembangunan pabrik pupuk baru. “Kita bahas dalam rangka pembahasan rencana pembangunan pabrik pupuk, seperti kita ketahui industri pupuk berperan penting mendorong peningkatan produksi sektor pertanian,” kata saat memimpin rapat Komisi VI DPR, Jakarta, Kamis (24/6/2021).
Lebih jauh kata Politisi Nasdem, dalam APBN 2021, pemerintah menganggarkan subsidi pupuk sebesar Rp 25,3 triliun. Angka tersebut turun 5,59% dibanding realisasi tahun 2020 yakni Rp 26,8 triliun.
Legislator dari Dapil Sumut II menambahkan beberapa tahun terakhir produksi pupuk kerap tidak memenuhi kebutuhan pasar domestik. Ada sejumlah tantangan yang dihadapi seperti pasokan bahan baku hingga kebutuhan energi. “Beberapa tantangan yang dihadapi industri pupuk dalam negeri terbatasnya pasokan bahan baku dan energi,” ungkapnya.
Tak hanya itu, lanjut Alumni FEUI, harga gas yang belum kompetitif dan konsumsi tenaga listrik yang boros menjadi kendala produksi pupuk. “Hal ini karena pabrik pupuk yang usianya sudah tua, maupun permasalahan pasokan listrik terutama untuk rencana proyek pembangunan pabrik pupuk di wilayah timur Indonesia,” terangnya.
Sementara itu, Dirut PT Pupuk Indonesia (Persero), Achmad Bakir Pasaman mengaku sedang mengembangkan bisnis, termasuk pengembangan sejumlah proyek. “Kami sebenarnya sedang melakukan revitalisasi industri, yakni Pusri III B, ini sesuai dengan Inpres 2/2010. Secara kajian memang sangat menguntungkan kalau pabrik Pusri III dan Pusri IV dilakukan revitalisasi,” katanya dalam rapat dengar pendapat Komisi VI DPR, di Jakarta, Kamis (24/6/2021).
Berdasarkan kajian, dengan konsumsi gas yang lebih rendah, juga akan menghasilkan produk yang lebih banyak. Karena kalau Pusri III dan IV dijalankan, maka konsumsi gasnya mencapai 66 BBTUD dan ditambah sedikit, maka hasilnya menjadi 71 BBTUD. “Gas dari pabrik lama kemudian dialirkan ke pabrik Pusri yang baru,” ujarnya.
Menurut Achmad Bakir Pasaman, rencana pendanaan Pabrik Pusri III B menelan investasi US$670 juta dengan masa konstruksi sejak Maret 2022 sampai Juni 2025. “Kebutuhan investasi tersebut direncanakan dari self financing/equity dan bank loan financing,” ungkapnya lagi.