BANYUWANGI, SUARAINVESTOR.COM–Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI prihatin dengan jatuhnya korban akibat mengkonsumsi makanan berbahaya, kejadian tersebut bahkan masih terus terjadi di beberapa daerah. Kasus terbaru empat orang siswa di Palembang diduga keracunan minuman botol semprot.”Di tempat lain ditemukan penggunaan bahan pengawet kosmetik Natrium Dehidroasetat dalam produksi roti Okko,” kata Anggota MPR RI, Sy Anas Tahir saat kegiatan Sosialisasi 4 Pilar MPR di Pondok Pesantren, Banyuwangi, Sabtu (3/8/2024).
Kegiatan sosialisasi 4 Pilar MPR RI dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, ulama dan santri pondok pesantren. “Padahal korban gagal ginjal akut anak anak akibat mengkonsumsi abat sirop berbahaya sampai hari ini juga belum jelas solusinya. Belum lagi tingginya angka cuci darah dan penyakit tidak menular lainnya yang terus meningkat,” ujar Anas Tahir lagi.
Lebih jauh Anas mendesak pemerintah harus bertindak cepat untuk mencari solusi agar banyaknya korban dan kerugian masyarakat tidak terus terjadi. Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) sebagai lembaga yang memiliki otoritas dan kewenangan untuk melakukan pengawasan obat dan makanan harus diberi kewenangan lebih besar dalam melakukan penindakan,” papar Mantan Wakil Sekjen PBNU.
Legislator dari Daerah Pemilihan Jawa Timur III itu mengungkapkan bahwa tanpa kewenangan yang memadai B-POM hanya akan menjadi macan ompong yang tidak ditakuti oleh produsen nakal.
Di samping itu, Legislator dari Dapil Jatim III itu menjelaskan bahwa edukasi informasi dan edukasi kepada masyarakat harus terus digalakkan agar mereka lebih aware untuk menjaga dan melindungi kesehatan dari bahaya mengkonsumsi makanan dan obat-obatan yang tidak memenuhi standar kesehatan. “Dengan demikian masyarakat harus dibuat lebih cerdas dalam memilih dan mengkonsumsi makanan dan obat-obatan sesuai peruntukannya,” pungkas Anggota Komisi IX DPR dari Fraksi PPP.***
Penulis : Desy (Kontributor Surabaya)
Editor : Budiana