JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM – Kabar PSSI akan melakukan naturalisasi terhadap lima remaja asal Brasil untuk pesepakbola menuai pro kontra. Ketua DPD RI AA LaNyalla Mahmud Mattalitti yang juga mantan Ketua Umum PSSI itu mengingatkan bahwa naturalisasi itu harus ada relevansinya.
“Nasionalisme itu sekarang sudah bergaul dengan humanisme. Jadi sebenarnya naturalisasi itu bukan lagi soal halal atau haram di dunia olahraga. Seharusnya tidak menjadi kontroversi. Hanya, memang harus ada relevansinya. Artinya yang datang dari inisiatif federasi, hanya relevan jika pemain tersebut ada hubungan sejarah atau darah keturunan,” tegas LaNyalla, Rabu (26/8/2020).
Menurut mantan Ketua Badan Tim Nasional PSSI itu, lain halnya jika inisiatif itu datang dari individu atlet itu sendiri. Tidak perlu dipersoalkan relevansinya. Maka, PSSI harus mendengar pendapat publik. Sebab, lima pemain muda asal Brazil yang sekarang dititipkan untuk main di sejumlah klub di Indonesia, itu inisiatif PSSI.
“Jadi, PSII wajib mempertimbangkan faktor relevansinya. Jika mengacu Statuta FIFA terkait FIFA Eligibility Rules di pasal 7, lima pemain itu memang tidak memenuhi salah satu dari empat syarat naturalisasi,” katanya.
Keempat syarat tersebut adalah pemain lahir di negara bersangkutan, atau salah satu orang tua kandung pemain lahir di negara tersebut, atau kakek/nenek sang pemain lahir di negara tersebut, dan atau pemain telah menetap di negara tersebut selama lima tahun, terhitung saat usianya mencapai 18 tahun.