JAKARTA-Pelabuhan Tanjung Perak mampu mencapai target kunjungan kapal pada semester I 2016. Dalam catatan selama 6 bulan 7261 kunjungan kapal. Jumlah kunjungan kapal ini meningkat 1,13% dibanding periode yang sama 2015. “Kapal pengangkut petikemas menjadi kapal yang paling intens yakni sebanyak 2.875 kunjungan,” kata Kahumas Pelabuhan Tanjung Perak Oscar Yogi Yustiano dalam siaran persnya, Selasa (26/7/2016).
Selain kapal petikemas, kapal pengangkut general cargo menduduki urutan kedua, yakni sebanyak 1.074 kunjungan dan kapal penumpang sebanyak 723 kunjungan. “Kalau arus kapal pelayaran luar negeri jumlah kunjungannya relatif stabil dengan rerata 179 setiap bulannya, terhitung sejak bulan Januari sampai Juni,” paparnya.
Pelabuhan Tanjung Perak yang berada dibawah pengelokaan PT Pelindo III juga sukses melampaui target selama semester I kemarin. Pelindo III hanya menargetkan arus kapal mencapai 7.179 kunjungan. Peningkatan arus kapal secara signifikan terjadi pada bulan Juni, yakni sebesar 41%.
Sebelumnya PT.Pelindo III menambah fasilitas pelayanan dengan mendatangkan satu unit Mobile Harbour Crane (MHC). Alat bongkar muat asal negeri pizza, Italia, ini digunakan untuk mendukung kegiatan bongkar muat barang di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.
’’Ini adalah komitmen kami untuk meningkatkan produktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Perak,’’ ungkapnya
Alat berat tipe 2120E tersebut memiliki bobot 350 ton dan diangkut menggunakan kapal pengangkut khusus, BBC Orion. Proses pemindahan alat berat ini berlangsung kurang lebih 3 jam dan dikerjakan secara mandiri oleh Pelindo III. Kedatangan MHC bermerek Italgru melengkapi alat bongkar yang ada di Pelabuhan Tanjung Perak. Sebelumnya pelabuhan tersebut telah memiliki 7 unit MHC. Pihak Pelindo III menjelaskan dengan adanya alat baru tersebut turut meningkatkan produktivitas.
Sampai dengan Mei 2016, arus barang yang dapat dikerjakan menggunakan MHC eksisting di Terminal Jamrud Utara telah mencapai 4.055.364 ton/M3. ‘’Dengan tambahan satu unit MHC, diharapkan proses bongkar muat bisa lebih cepat dan dapat mengurangi biaya logistik,’’ imbuhnya. ***