JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-PT.Sinergi Multi Lestarindo Tbk meraup laba bersih Rp4 miliar, artinya kinerja laba ini naik tipis 2,38 persen (yoy) dibandingkan dengan periode sama tahun sebelumnya. Pada kuartal III- 2024, emiten berkode SMLE mencatatkan pendapatan yang tumbuh 21 persen (yoy) menjadi senilai Rp168,92 miliar dibandingkan senilai Rp139,72 miliar pada kuartal III- 2023.
Perusahaan bahan baku kimia khusus itu menargetkan pertumbuhan pendapatan sebesar 43 persen year on year (yoy) pada tahun 2025, dengan target laba bersih minimal sebesar 4 persen (yoy). “Dengan jumlah formulasi dan prototype yang telah berhasil melalui berbagai rangkaian pengujian kualitas oleh calon pelanggan, diharapkan dapat menjadi penjualan langsung pada tahun 2025,” kata Direktur Utama SMLE Siu Min di Jakarta, Jumat, (29/11/2024).
Dalam RUPSLB, para pemegang saham menyetujui perubahan penggunaan dana hasil Initial Public Offering (IPO) akan digunakan untuk pembelian lahan dan pembangunan gudang seluas 3.450 meter persegi (m2) di Kawasan Industri Laksana Business Park, Kabupaten Tangerang. “Pembelian lahan dan pembangunan gudang sebagai upaya relokasi dan pengelolaan gudang secara terpadu dari empat lokasi gudang yang saat ini disewa oleh perseroan, agar pengelolaannya lebih efisien dan efektif,” ujar Siu Min.
Adapun, kebutuhan dana untuk pembelian lahan dan pembangunan gudang itu senilai Rp31,3 miliar, dari rencana sebelumnya untuk pembelian gudang senilai Rp6 miliar dari total dana bersih hasil IPO yang diterima perseroan yaitu senilai Rp78,31 miliar. Dalam RUPSLB, para pemegang saham juga menyetujui pengangkatan Dessy Sarendiani sebagai direktur, yang mana Dessy selama 11 tahun telah turut andil dalam pengembangan produk dan penjualan bahan baku SMLE.
Siu Min berharap penunjukan tersebut agar perseroan dapat fokus dalam pengembangan pasar bahan baku kimia, khusus terkait rencana pengembangan lini produk bahan baku Fragrance dan Farmasi, sebagai upaya memenuhi permintaan pelanggan saat ini dan pasar yang lebih luas. Dalam RUPSLB, perseroan juga menyampaikan paparan terkait informasi anak usaha yaitu PT Sinar Aroma Sentosa (Sinarom) dengan kepemilikan saham langsung sebesar 99,96 persen. Anak usaha ini sebagai bagian dari langkah diversifikasi bisnis yang mendukung kegiatan usaha utama SMLE yaitu berfokus pada bidang usaha pengolahan bahan baku (blending) untuk memenuhi permintaan pelanggan dan pengembangan pasar yang lebih luas.
Siu Min menjelaskan Sinarom dibentuk untuk memenuhi preferensi konsumen Indonesia dengan penyesuaian rasa dan mengurangi ketergantungan dengan supplier, yaitu dengan memiliki brand produk sendiri, guna mencapai pertumbuhan bisnis perseroan yang berkelanjutan.***
Penulis : Eko Cahyono
Editor : Eko Cahyono