LABUAN BAJO, SUARAINVESTOR.COM-– Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal (Ditjen) Bina Marga terus meningkatkan kemantapan ruas jalan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN) Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur. Selain untuk mendukung produktivitas sektor pariwisata pasca Pandemi COVID-19, pembangunan infrastruktur konektivitas juga dilakukan seiring pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 dan ASEAN Summit yang rencananya diselenggarakan di Labuan Bajo pada 2023.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Jenderal (Purn) Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan optimis pembangunan infrastruktur dapat selesai sebelum perhelatan KTT G20 dan ASEAN Summit berlangsung.
“Tadi disampaikan dukungan infrastruktur utamanya adalah terkait jalan, air, listrik, dan komunikasi. Saya kira semua bertahap sedang disiapkan, saya optimis kalau semua berjalan dapat selesai walaupun memang sekarang kita sedang serius menangani COVID-19. Kalau semua berjalan, saya berharap bisa dilakukan Leader Meeting 2023 di Tana Mori (Golo Mori),” kata Menko Luhut saat meninjau pembangunan sejumlah infrastruktur di Labuan Bajo, Kamis (10/9/2020).
Turut dalam kunjungan kerja, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Gubernur NTT Viktor Bungtilu Laiskodat, Wagub NTT Wakil Gubernur NTT Josef Nae Soi, Bupati Manggarai Barat Agustinus Ch. Dula, dan Direktur Utama Badan Pelaksana Otoritas Pariwisata Labuan Bajo Flores Shana Fatina.
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengatakan, pembangunan infrastruktur untuk KSPN Labuan Bajo telah direncanakan secara terpadu baik peningkatan kualitas jalan, penataan kawasan, penyediaan air baku dan air bersih, pengelolaan sampah, sanitasi, dan perbaikan hunian penduduk melalui sebuah rencana induk pembangunan infrastruktur.
“Tahun 2021 kita sudah programkan pelebaran jalan sesuai dengan standar nasional menuju Tana Mori sepanjang 30 Km. Pengerjaannya selesai tahun 2022,” kata Menteri Basuki.
Program peningkatan jalan dan jembatan menuju Tana Mori sepanjang 30 Km dikerjakan mulai dari ruas jalan Hotel Jayakarta dengan anggaran sebesar Rp 377 miliar. Jalan dengan standar jalan nasional adalah lebar 7 meter, 2 lajur, 2 arah dan dengan median jalan.
Pengerjaannya dilakukan secara bertahap berupa peningkatan struktur jalan Labuan Bajo-Simpang Kenari sepanjang Rp 14,6 Km dengan kebutuhan anggaran sebesar Rp 146 miliar dan Simpang Kenari-Tana Mori sepanjang 15,4 Km dengan anggaran Rp 231 miliar.
Selain pembangunan akses menuju Tana Mori, peningkatan jaringan jalan KSPN Labuan Bajo terus dilakukan Kementerian PUPR yang meliputi beberapa kegiatan diantaranya penanganan ruas jalan dalam kota, penataan trotoar dan drainase, perbaikan geometrik jalan, pelebaran dan preservasi serta pembangunan jalan baru.
Pada 2020, alokasi peningkatan jaringan jalan KSPN Labuhan Bajo adalah sebesar Rp 384,1 miliar yang digunakan untuk 9 paket pekerjaan sepanjang 102.35 Km terdiri dari peningkatan jalan, trotoar, dan drainase Jalan Soekarno Atas (2,19 km) dengan progres 33,95%, Jalan Soekarno Bawah (2,01 km) progres 37,99%, Jalan Simpang Pede (4,51 km) progres 34,87%, Jalan Yohannes Sahadun (4,05 km) progres 31,72% dan peningkatan jalan kawasan pariwisata Waecicu (4 km) dengan progres 60,88%.
“Untuk prasarana dan sarana dari Bina Marga yang di dalam kota dengan membuat trotoar yang lebar karena desainnya pedesterian, nanti semua listrik ada di bawah. Jadi ada utilitas box sendiri. Progresnya rata-rata sudah 60% dan selesai Desember 2020,” tutur Menteri Basuki
Kementerian PUPR melalui Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kupang, Ditjen Bina Marga Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kupang juga melakukan perbaikan geometrik jalan untuk menunjang operasional peti kemas yang mendistribusikan logistik dari Pelabuhan Wae Klambu menuju pusat kota Labuan Bajo atau sebaliknya. Program peningkatan jalan dilakukan dari Simpang Manjerite hingga Simpang Lancang sepanjang 0,82 Km dengan anggaran Rp 8,61 miliar. Progres konstruksinya saat ini mencapai 20,64%.
Pelabuhan khusus logistik atau Multipurpose Wae Klambu dibangun untuk menggantikan pelabuhan lama yang berada di tengah Kota Labuhan Bajo. Lokasi Pelabuhan Logistik yang akan dibangun hanya 19 menit waktu tempuh dari Bandara Komodo dan dari pusat kota Labuan Bajo.
Kemudian juga direncakan pada Oktober 2020 dimulai pengerjaan fisik peningkatan jalan, trotoar, dan drainase di Jalan Alo Tanis sepanjang 1 Km dengan anggaran Rp 24 miliar. Saat ini telah memasuki pengumuman tahap pemenang lelang proyek.
Selain itu juga dilakukan tiga paket pekerjaan peningkatan kualitas jalan untuk mendukung KSPN Labuan Bajo berupa preservasi dan pelebaran Jalan Labuan Bajo – Malwatar sepanjang 54,77 Km dengan biaya Rp 57,2 miliar, pelebaran jalan menuju standar ruas Jalan Labuan Bajo – Malwatar sepanjang 5 Km dengan anggaran Rp 27,2 miliar, dan pembangunan Jalan Ruas Labuan Bajo Terang Pelabuhan Bari sepanjang 24 Km dengan biaya sebesar Rp 18,27 miliar.
Hadir dalam kunjungan Menteri Basuki, Direktur Jenderal (Dirjen) Bina Marga Hedy Rahadian Kementerian PUPR, Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Provinsi NTT Herman Tobo, Kepala Balai Jalan Nasional (BPJN) X NTT Kupang Muktar Napitupulu, Kepala Balai Wilayah Sungai Nusa Tenggara II NTT Agus Sosiawan, dan Kepala Biro Komunikasi Publik Endra S, Politisi Nusyirwan Soejono, dan Arsitektur Nusantara Yori Antar. ***