BOGOR- Halaman belakang Istana Kepresidenan Bogor tampak lebih meriah dari biasanya. Sejak pagi, Rabu (4/1/2017) tampak berjejer pedagang kuliner kaki lima yang hadir ke Istana Bogor yang disiapkan untuk makan siang Presiden Joko Widodo, Wakil Presiden Jusuf Kalla, para menteri Kabinet Kerja, para pewarta berita dan pewarta foto, serta staf Istana Kepresidenan..
Kehadiran pedagang kuliner kaki lima menyambut rapat kabinet paripurna perdana tahun 2017 di Istana Kepresidenan Bogor. Kehadiran para pedagang kaki lima tersebut seolah menjadi bagian dalam semangat pemerataan yang oleh Presiden Jokowi akan menjadi fokus pemerintah di tahun 2017. Saat memimpin rapat kabinet, Kepala Negara menegaskan bahwa fokus pemerintahannya ke depan adalah pada pemerataan di semua bidang dan wilayah di negeri ini.
Dari cerita yang beredar diketahui kedatangan mereka merupakan instruksi langsung dari Presiden Joko Widodo. Bahkan, beberapa pedagang diketahui telah diundang Presiden Jokowi saat malam pergantian tahun baru 2017.
Kepala Subbagian Rumah Tangga dan Protokol Istana Kepresidenan Bogor Endang Sumitra bercerita para pedagang tersebut sehari-harinya biasa berjualan di wilayah Bogor. Di antaranya ada yang dari sekitar Rumah Sakit Salak, tempat jajanan Sukasari, dan selebihnya biasa berjualan di pinggir jalan. Undangan dilakukan secara dadakan.
“Kemarin saya mendadak memanggil mereka, karena Bapak Presiden sendiri menginstruksikan hari Senin. Itu bukan dari restoran terkenal, bukan yang berharga mahal. Terjangkau untuk masyarakat pada umumnya,” imbuhnya.
Dari penilaian sejumlah menteri yang mencicipi kuliner kaki lima itu, mereka mengaku sangat menikmati makanan yang disajikan. Bahkan, sebagian besar dari para menteri menilai masakan yang disajikan para pedagang kaki lima tidak kalah enaknya dibanding masakan restoran.
“Awalnya kami ragu menyajikan makanan yang angkringan, yang biasa mangkal di tempat-tempat umum (pinggir jalan). Tapi justru malah makanan yang sebelumnya kita duga kurang patut tersebut ternyata memang enak. Para menteri juga tadi berkomentar hal yang sama,” lanjut Endang.
Sejumlah jajanan tradisional dan merakyat memang disajikan pada saat itu. Di antaranya ada nasi goreng, mi, sate, bakso, taoge goreng, dan juga sekoteng. Kesemua pedagang kaki lima tersebut datang lengkap dengan gerobak dan segala peralatannya.
Seorang pedagang yang ditemui di lokasi mengaku sangat bersyukur atas kesempatan untuk dapat menyajikan makanan di Istana. Sebab, menurutnya, tidak sembarang orang bisa masuk ke dalam Istana.
“Alhamdulillah, saya bersyukur sekali. Terima kasih, karena tidak semua orang kan bisa ke sini. Walau cuma jualan taoge tapi saya bisa ke sini,” ucap Firman yang biasa berjualan di kawasan Bogor Permai.
Senada dengan Firman, Nanik, yang telah menjajakan sekoteng di wilayah Bogor sejak 2011 turut mengungkapkan hal yang sama. Ia kemudian menitipkan harapannya kepada Presiden Joko Widodo agar semakin banyak pedagang lainnya yang bisa masuk Istana Bogor.
“Ini baru kali ini saya diundang. Senang sekali kita bisa dipanggil ke Istana. Jarang kita bisa ke Istana seperti ini. Semoga semakin banyak pedagang lainnya yang dipanggil langsung Pak Presiden,” ujarnya.
Untuk diketahui, bukan kali ini saja Presiden Joko Widodo mengundang para pedagang kaki lima untuk menyajikan konsumsi di Istana Kepresidenan Bogor. Saat mengundang sejumlah anak yatim piatu untuk berbuka puasa bersama pada Ramadhan sebelumnya, diketahui bahwa konsumsi buka puasa yang disajikan saat itu juga disiapkan oleh sejumlah pedagang kaki lima.(har)
