JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM—PT KB Finansia Multi Finance menjual obligasi dengan peringkat AAA senilai Rp 1 triliun. Penawaran obligasi itu mencatat kelebihan permintaan dengan peringkat AAA(idn) sebesar Rp 1 triliun itu, mencapai Rp 4,08 triliun. “Dibandingkan dengan awal tahun, permintaan untuk obligasi memang mulai bangkit kembali,” kata Direktur Keuangan KB Finansial Multi Finance Kisup Wi di Jakarta, Selasa (20/6/2023).
Seperti diketahui, PT KB Finansia Multi Finance yang merupakan anak perusahaan KB Kookmin Card di Korea Selatan. Pada masa bookbuilding, obligasi yang ditawarkan oleh Perseroan mendapatkan respon positif dari investor didorong oleh kepercayaan akan kinerja perseroan. “Kelebihan permintaan ini menunjukan adanya peningkatan kepercayaan investor terhadap kinerja Perseroan untuk tetap sustain di tengah persaingan dan terus berkembang serta berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya lagi.
Struktur obligasi yang diterbitkan terdiri dari 2 seri, yaitu Seri A sebesar Rp 500 miliar dengan tenor 1 tahun dan tingkat suku bunga tetap sebesar 6,2 persen per tahun, dan Seri B sebesar Rp 500 miliar dengan tenor 3 tahun dan tingkat suku bunga tetap sebesar 7,3 persen per tahun.
Dana yang diperoleh dari penerbitan obligasi ini akan digunakan untuk melunasi pokok utang Perseroan atas Obligasi I KB Finansia Multi Finance Tahun 2022 Seri A sebesar Rp 686 miliar dan sisanya akan digunakan Perseroan untuk pembiayaan konsumen. “Obligasi menjadi salah satu bentuk diversifikasi pendanaan dan juga bagian dari manajemen risiko Perseroan selama dua tahun berturut?turut walau berada dalam situasi volatilitas pasar keuangan yang sangat tinggi,” ungkapnya.
Lebih jauh Kisup Wi menjelaskan, sebagai perusahaan pembiayaan kredit, nantinya dana yang diperoleh dari obligasi akan menjadi persiapan bagi perseroan dalam mengantisipasi kenaikan suku bunga. Selain itu juga sebagai upaya memperkuat sumber pendanaan. “Dana yang kami dapatkan juga menjadi persiapan untuk menghadapi kenaikan suku bunga di masa depan dan memperkuat sumber pendanaan untuk pertumbuhan Perseroan,” tambahnya.
Sebagai informasi, per Maret 2023 total aset Perseroan mencapai Rp 8,56 triliun. Nilai tersebut mengalami peningkatan 10,42 persen, dibandingkan pada akhir Desember 2022 sebesar Rp 7,76 triliun.***
Penulis : Chandra
Editor : Chandra