Nasional

Kasus Proyek PUPR, Helmy Faishal PKB akan Diperiksa KPK

Kasus Proyek PUPR, Helmy Faishal PKB akan Diperiksa KPK

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM – Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK) menjadwalkan pemeriksaan terhadap sekretaris jenderal (Sekjen) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNY), A. Helmy Faishal Zaini dalam kasus dugaan korupsi proyek pembangunan jalan milik Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tahun 2016.

Sebelumnya KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Ketua DPP PKB Jazilul Fawaid, yang juga Wakil Ketua Banggar DPR RI, dalam kasus yang sama, proyek Kementerian PUPR.

“Yang bersangkutan (Helmy) diperiksa sebagai saksi tersangka HA (Hong Artha, Direktur dan Komisaris PT Sharleen Raya),” kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah, dalam keterangan tertulisnya, Kamis (15/8/2019).

Meski demikian, Febri tak merinci detail pemeriksaan terhadap Helmy tersebut. Diketahui, Hong merupakan Direktur dan Komisaris PT Sharleen Raya (SR) JECO Group.

Hong diduga menyuap sejumlah pihak antara lain Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku dan Maluku Utara Amran Hi Mustary serta Anggota DPR Damayanti terkait pekerjaan proyek infrastruktur Kementerian PUPR.

Hong adalah tersangka ke-12 dalam kasus ini. Sebelumnya, KPK Telah menetapkan 11 tersangka lainnya. Ke-11 tersangka itu adalah Direktur Utama PT Windu Tunggal Utama Abdul Khoir (AKH), Kepala Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) IX Maluku dan Maluku Utara Amran Hi Mustary (AHM).

Selanjutnya, komisaris PT Cahaya Mas Perkasa So Kok Seng (SKS), Julia Prasetyarini (JUL) dari unsur swasta, Dessy A Edwin (DES) sebagai ibu rumah tangga.

Ada juga lima anggota Komisi V DPR RI seperti Damayanti Wisnu Putranti, Budi Supriyanto, Andi Taufan Tiro, Musa Zainudin, Yudi Widiana Adia, serta Bupati Halmahera Timur 2016-2021 Rudi Erawan.

Perkara tersebut bermula dari tertangkap tangannya anggota Komisi V DPR RI periode 2014 2019 Damayanti Wisnu Putranti bersama tiga orang lainnya di Jakarta pada 13 Januari 2016 dengan barang bukti total sekitar 99 ribu dolar AS. Uang tersebut merupakan bagian dari komitmen total suap untuk mengamankan proyek di Kementerian PUPR Tahun Anggaran 2016.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top