JAKARTA-Pemprov Jawa Timur menegaskan siap memprioritaskan program pembangunan nasional, tak terkecuali proyek kilang minyak Tuban. “Prinsipnya Pemprov Jatim mengikuti perintah Presiden Joko Widodo jika memang di sana ingin dibangun kilang minyak,” kata Wakil Gubernur Saifullah Yusuf di Surabaya, pekan lalu.
Rencananya pembangunan kilang minyak ini akan dibangun di lahan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Namun ternyata lahan ity dialokasikan untuk pembangunan pelabuhan. “Pelabuhan bisa dibatalkan, cari yang lain (lahan) atau sinergi kan bisa saja. Kami menyesuaikan. Masih dalam proses,” tambahnya.
Sementara itu ditempat terpisah, Vice President Corporate Communications PT Pertamina Wianda Pusponegoro membantah adanya pertentangan antara Pertamina dan Pemprov Jatim terkait lahan proyel kilang.
Bahkan Wianda menegaskan, Pertamina sudah memiliki kesepakatan dengan Provinsi Jawa Timur. “Lahan sudah beres,” ucapnya.
Setelah menunjuk Rosneft sebagai pemenang lelang Kilang Tuban pada Mei 2016, Pertamina terus memproses bankable feasibility studies secara simultan hingga detailed engineering design-nya.
Direktur Hilir Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Setyorini Tri Hutama bilang saat ini, ESDM masih mengurus lahan pembangunan kilang Tuban, Jawa Timur yang diperkirakan 389 hektare (ha).
Setyorini optimistis pembangunan kilang Tuban masih bisa sesuai jadwal. Konstruksi proyek kilang Tuban sendiri ditargetkan selesai pada 2021. Sebelumnya Pertamina menunjuk perusahaan migas asal Rusia, OJSC Rosneft Oil Company untuk membangun Kilang Tuban dengan kapasitas 300.000 barel per hari. Investasi yang dibutuhkan dalam proyek strategis ini mencapai US$ 13 miliar. ***