Perbankan

Impor Minyak Tembus Rp396 Triliun Pada 2023

Impor Minyak Tembus Rp396 Triliun Pada 2023
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia/Foto: Dok Setkab

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) membeberkan bahwa Indonesia mengimpor minyak sebesar 297 juta barrel dalam setahun. Tentu saja, kebijakan tersebut membebani keuangan negara sekitar Rp 396 triliun pada 2023. “Besarnya impor minyak untuk konsumsi berbagai sektor tersebut, menguras devisa negara pada tahun lalu mencapai di angka Rp 396 triliun,” kata Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia di Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Lebih jauh Ketua umum Partai Golkar itu menjelaskan bahwa Indonesia mengimpor minyak dalam bentuk minyak mentah dan minyak jadi berupa bahan bakar minyak (BBM). Impor minyak RI pun lebih tinggi ketimbang produksi minyak dalam negeri. “Produksi minyak Indonesia 221 juta barrel dalam setahun. Impor kita 297 juta barrel, terdiri dari 129 juta barrel dalam bentuk minyak mentah dan 168 juta barrel dalam bentuk BBM,” terangnya.

Mantan Kepala BKPM itu mengungkapkan bahwa angka impor yang melejit tersebut untuk memenuhi kebutuhan konsumsi BBM nasional tahun lalu yang mencapai sekitar 505 juta barrel. Konsumsi itu terbagi dalam beberapa sektor, di antaranya sektor tranportasi yang mengonsumsi BBM sebesar 248 juta barrel atau 49 persen. Di susul oleh sektor industri sebesar 171 juta barrel atau 34 persen, sektor ketenagalistrikan yang menyedot 38,5 juta barrel atau 8 persen, serta sektor aviasi yang mengonsumsi BBM sebanyak 28,5 juta barrel atau 6 persen.

Maka dari itu, kata Bahlil, pemerintah tengah meracik strategi agar impor minyak tersebut bisa dikurangi. Konsumsi minyak bukanlah opsi yang realistis sebab kebutuhan energi akan terus meningkat seiring tumbuhnya perekonomian. Strategi pertama pemerintah yakni optimalisasi produksi minyak bumi dengan memanfaatkan teknologi yang canggih.

Dia mencontohkan, pada lapangan minyak Banyu Urip yang dikerjakan oleh ExxonMobil produksinya meningkat dari sekitar 90.000-100.000 barrel per hari, kini dengan memanfaatkan teknologi produksinya 140.000-160.000 barrel per hari. “Strategi kedua adalah dengan melakukan reaktivasi sumur-sumur yang idle,” paparnya.

Dikatakan Bahlik, dari total 44.985 sumur yang ada di Indonesia, terdapat 16.990 sumur yang masuk kriteria idle well, atau sumur migas yang tidak aktif lebih dari enam bulan. Namun, tidak semua memiliki potensi untuk direaktivikasi karena sesuatu dan lain hal, seperti tidak adanya potensi subsurface, keekonomian yang tidak terpenuhi karena high cost rectivation dan harga minyak mentah dunia pada saat itu, serta faktor health, security, and environment (HSE) dan non teknikal lainnya.

Sementara strategi ketiga adalah dengan melakukan eksplorasi migas, khususnya di wilayah Indonesia Timur. Sebab, di sana terdapat potensi penemuan-penemuan cadangan baru, sehingga pemerintah akan mendorong percepatan melalui skema kerja sama dan insentif yang lebih menarik. “Fokus area kita sekarang itu adalah di daerah-daerah wilayah timur. Nah, status area saat ini, ada beberapa blok yang potensinya bagus. Seperti di Seram, Buton, di Laut Aru-Arafura, Warim, dan Timor,” pungkas Bahlil.***

Penulis  : Chandra
Editor    : Chandra

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top