Nasional

HUT ke-73, MPR RI Berharap Rakyat Jaga Persatuan Bangsa

HUT ke-73, MPR RI Berharap Rakyat Jaga Persatuan Bangsa

JAKARTA,  MPR RI memperingati HUT ke-73 dengan menggelar syukuran dan doa bersama Ustad Abdul Somad (UAS) di Lapangan Kompleks Parlemen, Senayan Jakarta, pada Rabu (29/8/2018) malam.

Hadir antara lain Ketua MPR Zulkifli Hasan, para Wakil Ketua Oesman  Sapta Odang (OSO), Ahmad Basarah, A. Muhaimin Iskandar, Hidayat Nur Wahid, Mahyudin, EE. Mangindaan, Ahmad Muzani, pimpinan fraksi MPR RI, dan anggota MPR RI.

Zulkifli Hasan berharap dengan doa bersama ini Allah SWT melindungi bangsa Indonesia agar tetap damai khususnya di tahun politik 2018 dan 2019.

“Semoga di tahun politik ini persatuan dan persaudaraan bangsa Indonesia tetap terjaga,” kata Zulkifli Hasan.

“Kita sudah melihat pemimpin kita berangkulan. Pak Jokowi dan Pak Prabowo berangkulan. Maka kita harapkan rakyatnya juga bisa saling menghormati dan menghargai satu-sama lain. Karena itu tim sukses dan para pendukung jangan emosi,” ujarnya.

Menurut Zulkifli, di tahun politik ini kontestasi adalah sesama anak bangsa dan saudara sebangsa dan setanah air. “Meski partai beda, semua beda, tapi tetap satu merah putih. Jangan menghalalkan segala cara. Mari adu konsep, program dan gagasan, agar rakyat yang mendapatkan manfaat sebesar-besarnya,” tutur Ketum PAN itu.

MPR adalah rumah rakyat, pengawal Pancasila dan konstitusi. Karena itu syukuran ini untuk memperkuat persaudaraan kebangsaan. “Kita datangkan UAS ini sudah setahun lalu mengundangnya. Bukan secara tiba-tiba,” pungkasnya.

Sementara itu Ustad Abdul Somad mengatakan ingin menyegarkan kembali memori bahwa Indonesia merdeka dari penjajahan karena adanya persatuan dan kesatuan bangsa. “Jadi, kalau tidak mungkin bersaudara dalam satu keyakinan, maka bisa bersaudara dalam satu kebangsaan Indonesia,” ungkapnya.

“Melalui syukuran dan doa bersama dalam HUT ke-73 MPR RI, saya berharap masyarakat bisa mendengar pesan-pesan kebaikan dan menyebarkan kebaikan. Sehingga kita tidak disibukan dengan berbagai isu, hoax, berita bohong dan lain-lain, sehingga bisa duduk bersama dan menjadi bangsa yang maju dan besar di dunia di masa-masa mendatang,” pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top