Perbankan

Hingga Juli 2024, Volume Transaksi BSI Agen Capai Rp31 triliun

Hingga Juli 2024, Volume Transaksi BSI Agen Capai Rp31 triliun
Layanan BSI/sumber foto: dok BSI

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COMPT.Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mengungkapkan bahwa jumlah BSI Agen mencapai 103.614 agen yang tersebar dari Aceh hingga Papua. Adapun volume sekitar 15.000 transaksi sebesar Rp31 triliun hingga Juli 2024. “Rata-rata BSI Agen adalah toko sembako dan toko pulsa. Artinya, peranan BSI Agen ini bisa diadopsi oleh banyak kalangan masyarakat,” kata Direktur Sales & Distribution BSI Anton Sukarna di Jakarta, Kamis, (8/8/2024).

Lebih jauh Anton berharap tingginya volume transaksi ini ke depannya dapat menggerakkan ekonomi masyarakat hingga ke akar rumput, apalagi di tengah kondisi ekonomi yang dinamis. Dia menyebutkan, hampir 60 persen BSI Agen tersebar di Provinsi Aceh dan sisanya berada di Pulau Jawa. “Melalui BSI Agen ini, BSI terus berupaya meningkatkan literasi dan inklusi keuangan syariah ke seluruh Indonesia,” ujarnya lagi.

Menurut Anton, kehadiran BSI Agen semakin memperkuat layanan dan menumbuhkan inklusi perbankan syariah. Menjamurnya agen laku pandai tersebut membuktikan bahwa minat masyarakat bertransaksi keuangan syariah meningkat yang berdampak positif untuk pembukaan lapangan kerja baru melalui profesi BSI Agen. Karena itu, untuk menjadi BSI Agen tentunya perseroan memiliki standar khusus untuk menjamin layanan yang diberikan adalah yang terbaik. “Kami memiliki standar dan memberikan pembekalan ilmu yang cukup kepada calon agen agar sesuai standar layanan perseroan,” paparnya lagi.

Pada tahun ini, perseroan menyasar wilayah-wilayah potensial untuk semakin menyebarkan kehadiran layanan BSI Agen. Salah satu cara yang dilakukan yaitu pembinaan UMKM potensial, warung kelontong, hingga komunitas atau ekosistem halal. Dengan demikian, catat perseroan, optimalisasi layanan untuk meningkatkan inklusi perbankan dan keuangan syariah dapat dijaga terutama di desa dan wilayah di luar jangkauan kantor cabang. “Kami ingin membuka peluang baru bagi masyarakat untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan keluarga mereka”, kata Anton.

Agen laku pandai sendiri merupakan program dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk penyediaan layanan perbankan atau keuangan lainnya melalui kerja sama bank dengan pihak lain (agen bank). Kerja sama itu didukung dengan penggunaan sarana teknologi informasi. Agen laku pandai hadir karena OJK dan industri perbankan berkomitmen mendukung terwujudnya inklusi keuangan. Hal ini mengacu pada aspirasi pemerintah Indonesia yang mencanangkan program Strategi Nasional Keuangan Inklusif (SNKI) pada Juni 2012, satu program di antaranya adalah branchless banking melalui agen laku pandai.***

Penulis  : Iwan Damiri
Editor    : Kamsari

BERITA POPULER

To Top