JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Anggota Komisi VI DPR Deddy Yevry Hanteru Sitorus meminta Menteri Perdagangan Agus Suparmanto lebih banyak tampil ke publik. Langkah ini guna menjelaskan kondisi stock pangan ke masyarakat agar situasi bisa lebih tenang. “Sekaligus mengontrol harga eceran tertinggi beras agar tidak naik terutama di daerah pelosok ,” katanya kepada Suarainvestor.com, dalam siaran persnya di Jakarta, Sabtu (4/4/2020).
Lebih jauh anggota Fraksi PDIP ini minta agar Mendag memperhatikan serius nasib pedagang kecil di pasar-pasar agar dapat terjaga kelangsungan aktivitasnya. Pasalnya, perlu dilakukan mitigasi dengan skenario terburuk terhadap kelangkaan bahan pokok. “Hal ini guna menjamin ketahanan pangan nasional, apalagi jika negara eksportir bahan pokok sudah gak bisa melakukan ekspor karena kondisi negaranya sendiri,” tambahnya.
Yang pasti, Legislator dari Dapil Kaltara ini mengingatkan agar rantai pasokan terutama kebutuhan bahan pokok tetap dijaga. Karena tidak ada yang tahu secara pasti, kapan pandemi COVID 19 berakhir. “Kondisi pasar tradisional yang masih belum memenuhi persyaratan protokol kesehatan pencegahan COVID 19. Ini perlu dichek,” tuturnya lagi.
Menyinggung soal relokasi anggaran, Deddy menyarankan agar disisir kembali sehingga masih bisa ada yang dilakukan penghematan . Demikian pula dengan masalah petunjuk teknis untuk peraturan impor yang dibebaskan, ternyata masih belum dipahami oleh sejumlah importir. Tentu perlu langkah-langka sosialisasi secepatnya.
Sementara untuk relaksasi impor pangan, sambungnya, agar pasar dibanjiri saja dengan barang. Sehingga harga bisa turun dan bergerak stabil. “Yang paling penting adalah jaringan di lapangan agar penyaluran bahan pokok harus tepat sasaran dan mengantisipasi lonjakan permintaan menjelang Ramadhan dan Idul Fitri,” imbuhnya seraya menekannya perlunya regulasi dan deregulasi untuk menjaga stabilisasi harga.
“Impor-ekspor dan perlu mempertimbangkan untuk memotong jalur distribusi agar harga dapat stabil terutama untuk gula pasir,” pungkasnya. ***