Nasional

Hari Anak, Ketua Komisi III DPR Minta Penegak Hukum Kedepankan Penyelesaian di Luar Pengadilan

Hari Anak, Ketua Komisi III DPR Minta Penegak Hukum Kedepankan Penyelesaian di Luar Pengadilan

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM – Ketua Komisi III DPR RI Herman Harry berharap aparat penegak hukum sebisa mungkin mengedepankan upaya diversi alias penyelesaian di luar jalur pengadilan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum. Selain itu, Herman juga berharap anak-anak yang berhadapan dengan hukum dihindarkan dari festivalisasi di media demi melindungi kepentingan terbaik sang anak.

Dalam semangat Hari Anak Nasional 2021 yang jatuh pada hari Jumat (23/7/2021) ini, dia berharap aparat penegak hukum menegakkan kembali komitmennya terkait perlindungan terhadap anak yang berhadapan dengan hukum.

“Segala proses yang ditempuh harus mengedepankan kepentingan terbaik anak, termasuk salah satunya dengan mengedepankan upaya diversi atau penyelesaian di luar jalur peradilan pidana konvensional dengan tetap mematuhi koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku,” kata Herman dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (23/7/2021).

Selain itu, salah satu hal lain yang juga penting dan tak boleh dilupakan adalah sebisa mungkin melindungi identitas anak yang berhadapan dengan hukum, baik pelaku, korban, hingga saksi. “Jangan biarkan mereka hanyut dalam pusaran festivalisasi di media massa. Kita minta aparat penegak hukum tidak melulu memakai kacamata penyelesaian secara hukum pidana saat menangani perkara yang melibatkan anak,” ujarnya.

Memang lanjut Herman, diversi ini tidak bisa diterapkan pada semua perkara. Tapi, saat diversi memungkinkan untuk dilakukan, sebaiknya aparat penegak hukum tidak terus-menerus memakai kacamata penyelesaian pidana, tapi betul-betul mengedepankan kebaikan bagi sang anak, termasuk memerhatikan pemulihan psikologis.

Karenanya, penanganan anak yang berhadapan dengan hukum ini menurut politisi PDI-P ini tidak bisa dilakukan sendirian, melainkan juga pihak-pihak lain seperti halnya pendampingan dari Bapas dan lainnya. Yang jelas, saat berhadapan dengan hukum itu berarti anak tengah menjalani masa sulit dalam hidupnya. “Jangan sampai penanganan yang keliru malah membuat kesulitan si anak bertambah atau malah menghancurkan masa depannya,” pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top