JAKARTA,SUARAINVESTOR.COM – Sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan (Pancasila, UUD NRI 1945, Bhinneka Tunggal Ika dan NKRI) selama ini adalah untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara.
Demikian ditegaskan Anggota MPR RI, Muchamad Nabil Haroen, S.Pd, pada acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Rumah Makan Dapur Solo Edupark, pada Minggu (25/9/2022).
Dalam acara yang berlangsung hikmat dan dihadiri ratusan warga, Politisi PDI Perjuangan itu menjelaskan sejarah panjang perjalanan republik ini hingga lahirnya sosialisasi 4 Pilar Kebangsaan. “Sosialisasi ini mampu menjadi bekal untuk kita semua dalam menjaga keutuhan bangsa,” ujarnya.
Menurut Gus Nabil, begitu ia akrab disapa, sosialisasi 4 pilar ini lahir dari keprihatinan terhadap ketidaktahuan dan ketidakpahaman masyarakat tentang 4 Pilar Kebangsaan. Kondisi itu tidak saja terjadi di tataran masyarakat tapi juga di kalangan pejabat publik termasuk ASN (aparatur sipil negara). Bahkan bukan saja tidah paham dan tidak hafal, melainkan ada yang anti Pancasila.
“Kita tahu ada pejabat publik di Indonesia yang mengundurkan diri karena tidak hafal Pancasila. Itu langkah yang bijak,” ujarnya
Apalagi kata Gus Nabil, keberadaan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) itu didasarkan dari sila ke 4 dan ke 5 Pancasila, yakni kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dengan demikian sudah menjadi kewajiban bagi setiap anggota DPR baik dari tingkat kabupaten, Provinsi hingga DPR RI untuk mengiplementasikan 4 pilar dalam kehidupan sehari-hari.
“Implementasi atau pelaksanaan 4 pilar ini bisa dilakukan dengan banyak cara, seperti kegiatan atau aktifitas sehari-hari, di tengah masyarakat untuk saling menghargai, menghormati dan membantu orang lain yang sedang membutuhkan dan sebagainya,” jelas Ketua Umum PP Pagar Nusa NU ini.
Karena itu, Gus Nabil mengingatkan masyarakat agar menempuh cara yang benar dalam berdemokrasi. “Berjuang demi demokrasi yang lebih baik memang harus melalui parpol. Selain itu, melakukan hal-hal baik yang belum dilakukan orang lain sesuai potensi, kamampuan dan tidak ikut-ikutan menjadi kelompok yang merugikan masyatakat, bangsa dan negara,” pungkasnya.
Penulis: M Arpas
Editor: Budiana
