JAKARTA,SUARAINVESTOR.COM – Wakil Ketua DPR RI bidang Korkesra Abdul Muhaimin Iskandar mengacungi jempol film terbaru besutan aktor senior Deddy Mizwar berjudul Naga Naga Naga.
“Ya selalu saja Deddy Mizwar itu bikin kita tertawa sekaligus menangis, bikin idealisme kita melutup-letup, bikin kita tersindir untuk segera berbuat sesuatu,” tutur Gus Muhaimin usai menonton gala premiere sekuel ketiga film Naga Bonar di Studio Epicentrum XXI, Jakarta Selatan, Rabu (8/6/2022) malam.
Di mata Gus Muhaimin, Deddy Mizwar yang juga pernah menjabat Wakil Gubernur Jawa Barat itu adalah sosok yang cerdik mengurai cerita. Kelihaiannya itu ia sebut mampu membangkitkan motivasi setiap orang yang menonton film tersebut.
“Itulah Deddy Mizwar yang cerdik dalam mengurai cerita, memotivasi kita untuk jeli terhadap hidup dan kehidupan kita,” ujar Gus Muhaimin.
Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) ini menambahkan, film yang juga dibintangi oleh Tora Sudiro, Wulan Guritno, dan Cut Beby Tsabina ini juga mengandung kritik bagi pemerintah dan juga pejabat untuk tidak melupakan tanggung jawab, terutama yang terkait dengan pendidikan.
“Dan yang paling konkret (film Naga Naga Naga) menggugah kita kesadaran negara dan pemerintah untuk tidak pernah lupa akan tanggungjawabnya,” ungkap Gus Muhaimin.
Meski begitu, keponakan Gus Dur ini menilai beberapa scene film itu terlalu normatif. Tetapi secara kesuluruhan Gus Muhaimin mengapresiasi karya Deddy Mizwar tersebut lantaran mampu membuat penonton tertawa dan menangis, sekaligus mengandung pesan-pesan moral yang menggugah.
“Tapi ada kurangnya, banyak yang normatif. Beberapa kategorinya terlalu normatif, kadang-kadang terlalu kelihatan, kurang halus. Tapi secara umum ya tertawa sambil menangis dan menangis sambil tertawa,” pungkas Gus Muhaimin.
Tak sendiri, Gus Muhaimin juga mengajak sang istri Rustini Murtadlo menonton gala premier Naga Naga Naga. Tampak juga Wakil Ketua MPR RI Jazilul Fawaid, Ketua Komisi VI DPR RI Faisol Riza, musisi Rhoma Irama, hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Sutioso, mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono, politikus Partai Gelora Fahri Hamzah dan Anis Mata serta sejumlah tokoh dan artis lainnya.
Penulis: M Arpas
Editor: Budiono
