Nasional

Farouk: Indonesia Harus Jaga Marwah Hadapi Australia

Farouk: Indonesia Harus Jaga Marwah Hadapi Australia

JAKARTA, Wakil Ketua Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) Farouk Muhammad menegaskan bahwa Indonesia harus menjaga marwah di terhadap Australia. Apalagi jika terbukti menghina TNI dan Pancasila sebagai ideology Negara Indonesia.

Demikian disampaikan Farouk pada wartawan di Jakarta, Minggu (8/1/2017). Hal itu menanggapi ketegangan hubungan Indonesia dan Australia yang kembali muncul seiring dugaan adanya materi yang melecehkan kedaulatan Indonesia dalam pelatihan militer Australia. Namun, kedua negara segera berupaya meredakan ketegangan.

Pada Kamis (5/1), Menteri Pertahanan Australia Marise Payne menyatakan permohonan maaf secara resmi dan berjanji bahwa materi pelatihan yang menghina Indonesia akan segera diganti. Menanggapi permohonan maaf tersebut, pemerintah Indonesia juga menunjukkan itikad baik untuk tidak memperpanjang ketegangan, meskipun tetap menunggu hasil investigasi mengenai pelecehan dari militer negeri Kanguru tersebut.

Farouk mengingatkan bahwa Indonesia harus tetap menunjukkan ketegasan meskipun Australia telah meminta maaf. “Indonesia harus tegas bersikap untuk memastikan bahwa Australia benar-benar berperilaku sebagai negara tetangga yang baik,” ujarnya.

Jika Indonesia diam saja atau lembek kata Guru Besar Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) itu, maka kejadian serupa akan terus berulang. “Masih belum hilang dari ingatan kita bagaimana negara tetangga kita itu berani menyadap Presiden dan keluarganya,” tambah Farouk.

Meski demikian, Ketua Majelis Percepatan Pembangunan Daerah (MPPD) Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) itu juga mengingatkan bahwa hubungan Indonesia dan Australia juga penting bagi kedua negara. Keduanya tergabung dalam MIKTA (Meksiko, Indonesia, Korea selatan, Turki dan Australia), kumpulan negara-negara emerging powers yang ada di G-20 di luar blok G-7 dan BRICS. Hubungan ekonomi keduanya juga penting bagi pertumbuhan kedua negara.

Selain itu, ada masalah-masalah kejahatan internasional seperti human trafficking dan persoalan imigran yang hanya bisa diselesaikan dengan kerja sama yang baik. “Indonesia harus mengirim pesan yang jelas: mari menjadi negara sahabat yang saling menghormati satu sama lain,” pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top