JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Ketua Komisi VI DPR Faisol Reza mengapresiasi 3 BUMN pangan yang mampu menjaga kestabilan harga pangan saat Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1444 H. Adapun 3 BUMN pangan itu antara lain, ID Food, Perum Bulog dan PTPN III. “Kita bersyukur hingga 19 Ramadhan ini tidak ada gejolak harga pangan, karena itu diharapkan menjelang Lebaran stock pangan tetap aman,” katanya dalam RDP dengan BUMN Pangan di Jakarta, Selasa (11/4/2023).
Lebih jauh Faisol menambahkan bahwa saat ini situasi pangan terkendali, meski setelah dua tahun mendapat hantaman pandemi Covid-19. “Jadi kita apresiasi seluruh kerja-kerja pemerintah, termasuk BUMN pangan,” tegasnya.
Begitupun dengan kinerja Perum Bulog, kata Politisi PKB, terutama kinerja keuangan BUMN pangan itu yang makin sehat. Karena hutannya makin menurun. “Kita berharap utang Bulog ke depan, makin berkurang dan bisa teratasi,” tegasnya.
Hanya saja, lanjut Faisol, pihaknya sempat khawatir dengan keputusan Ratas Kabibet dimana memutuskan bahwa BUMN menjadi Offtaker. “Tentu kerja keras Pak Buwas menjadi lama, karena harus dibarengi dengan utang baru. Jadi tak selesai-selesai utangnya,” paparnya.
Ditempat yang sama, Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso menyebutkan, hingga 6 April 2023, stok beras yang tersedia sebanyak 283.883 ton. Dengan rincian, stok cadangan beras pemerintah (CBP) sebesar 267.446 ton dan stok komersial sebesar 16.437 ton. Hal tersebut disampaikan Budi Waseso saat melakukan rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VI DPR RI. “Adapun jumlah stok yang dikuasai kedepannya akan semakin bertambah dengan meningkatnya realisasi pengadaan beras dalam negeri,” katanya, Selasa (11/4/2023).
Mengenai realisasi pengadaan setara beras dalam negeri masih sama, sebesar 143.311 ton, yang terdiri dari pengadaan CBP 93.955 ton dan komersial sebesar 49.316 ton. Lebih lanjut, dalam rangka menjaga stabilitas harga di tingkat konsumen, Bulog melaksanakan program stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP), dan kegiatan perdagangan komoditi melalui penjualan beras komersial serta komoditas pangan lainnya selain beras.
Adapun realisasi penyaluran SPHP sampai dengan 6 April sebanyak 558.691 ton. “Bulog tentu berupaya agar penyaluran beras dapat menjangkau konsumen secara langsung melalui saluran jaringan ritel modern seperti Indomaret dan Transmart termasuk juga Alfamart,” ujar Budi Waseso.
Kemudian, mantan Kepala BNN ini memaparkan kembali terkait program bantuan sosial (bansos) pangan untuk Keluarga Penerima Manfaat (KPM) sebanyak 21,3 juta KPM. “Alokasi bantuan setiap KPM akan memperoleh sebanyak 10 kg per bulan dengan kualitas beras CBP medium menggunakan pendanaan Badan Pangan Nasional atau Kementerian Keuangan. Adapun realisasi program bantuan pangan sampai dengan 6 April 2023 adalah sebesar 2.399 ton,” sebut Budi Waseso.***
Penulis : Iwan Damiri
Editor : Kamsari
