Nasional

Fahri Hamzah Minta Pejabat Tidak Gampang Tersinggung Kritik Masyarakat

Fahri Hamzah Minta Pejabat Tidak Gampang Tersinggung Kritik Masyarakat

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM – Wakil Ketua Umum DPN Partai Gelora Indonesia, Fahri Hamzah mengkritik sikap pejabat negara yang antikritik dan membatasi hak kebebasan berpendapat dan berekspresi warga yang dilindungi konstitusi. Seharusnya negara menertibkan perdebatan yang tidak substantif para buzzer di media sosial (medsos), dengan memperbaiki kinerja.

“Pemerintah jangan terlibat dengan main lapor. Seperti Pak Luhut enggak usah ikut main lapor polisi segala,” kata Fahri saat mengisi diskusi daring #SolusiUntukNegeri dengan topik “Antara Riuh-Keruh Medos dan Kebebasan Berpendapat. Bagaimana Menertibkan?”, Sabtu (20/6/2020).

Menurut Fahri langkah Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi (Menko Marvest), yang melaporkan mantan Sekretaris BUMN, Muhammad Said Didu ke Bareskrim Polri terkait dugaan percemaran nama baik, malah memperkeruh perdebatan.

“Saling kritik dan hujat di media sosial tak perlu disikapi secara belebihan. Kritikan dari para netizen terhadap pemerintah seharusnya cukup sebagai sebuah masukan publik, bukan dengan represif,”ujarnya.

Karena itu, Fahri minta membiarkan warganet bebas berbeda pendapat, yang penting negara tidak terlibat dalam sengketa buzzer.

Mantan Wakil Ketua DPR RI periode 2014-2019 itu mengatakan, kalau sekadar perbedaan pendapat dianggap tersinggung, bangsa ini mengentertain orang-orang yang tersinggung! Mana ada negara besar kalo mengentertain orang tersinggung?

Orang tak boleh gampang tersinggung, harus bermental baja. “Kata Pak Jokowi bangsa kita bermental baja. Tapi ini sedikit-sedikit lapor, sedikit-sedikit tersinggung. Kaya Pak Luhut, saya mohon maaf aja, salah itu caranya, apa urusan tersinggung?,” tambah Fahri.

Menurut Fahri, sebaiaknya Pak Luhut menegaskan jika dirinya tidak korupsi. “Cukup begitu aja. Enggak usah pakai hukum, lalu orang jadi tersangka. Udah gitu ya modusnya itu orang tuh ditersangkakan aja supaya berhenti ngomong, enggak diapa-apain. Ada berapa ratus orang nanti jadi tersangka tidak diteruskan?” pungkas Fahri mempertanyakan.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top