Nasional

Energi Panas Bumi Indonesia Baru 5% yang Dimanfaatkan

Energi Panas Bumi Indonesia Baru 5% yang Dimanfaatkan

JAKARTA, Indonesia memiliki potensi panas bumi (geothermal) sebesar 30 GW, namun saat ini kapasitas terpasang baru sekitar 1700 MW atau 5% dari total potensi.

Sementara itu energi panas bumi di Turki sebagaimana kita ketahui pada tahun 2014 kapasitas terpasang baru sekitar 160 MW, namun sekarang kapasitas terpasangnya sudah mencapai 1000 MW.

“Kami menilai, apa yang dicapai Turki ini bisa diterapkan di Indonesia yang saat ini pengembangan panas buminya masih tertatih-tatih,” demikian disampaikan Ketua Delegasi DPR RI Agus Hermanto seusai pertemuan dengan Direktur Utama Zorlu Energy di Kizeldere, Turki, Jumat (13/10/2017).

Sebagaimana diketahui Zorlu Energy Geothermal Power Plant ini adalah yang terbesar di Turki. “Kita mengambil contoh Turki, karena dalam waktu beberapa tahun saja sudah meningkat tajam,” terang Wakil Ketua DPR RI ini.

Padahal jika dibandingkan dengan di Indonesia kapasitasnya jauh lebih tinggi. Percepatan itulah yang harus kita amati dan pelajari.

Menurut politisi Demokrat ini, hasil pertemuan dengan pihak Zorlu, dan delegasi DPR mendapatkan banyak informasi baik itu mengenai harganya, kontraknya, dan masalah-masalah teknis lainnya yang berkaitan dengan pengembangan geothermal ini.

“Tentunya kami juga harus lebih banyak mengetahui lagi dari negara-negara lainnya agar kita bisa menerapkannya di Indonesia untuk mencapai kemandirian energi terutama di panas bumi,” tegasnya.

Meski sumber-sumber lain seperti angin dan air tetap dikembangkan. Selama ini Indonesia masih fokus pada sumber energi fosil minyak dan batu bara yang sebagaimana diketahui sebentar lagi akan habis.

Agus mengatakan, energi geothermal ini merupakan energi yang menjanjikan dan kita sebagai pewaris harta karun sumber daya alam yang jika tidak memanfaatkan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara rasanya tidak lengkap. Sehingga kita harus menguatkan geothermal ini.

Jika ingin berinvestasi di Indonesia tidak perlu melalui Singapore seperti selama ini, tapi langsung dengan Jakarta. “Kami yakini kunjungan ke Turki benar-benar bermanfaat tidak hanya menjalin hubungan antara kedua parlemen saja tetapi juga kerja sama di bidang ekonomi khusunya energi panas bumi ini,” pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top