Nasional

DPR Minta Pemerintah Waspadai Gerakan ISIS dari Suriah

DPR Minta Pemerintah Waspadai Gerakan ISIS dari Suriah

JAKARTA, Ketua Komisi III DPR Bambang Soesatyo meminta pemerintah diminta lebih waspada terhadap kemungkinan semakin bertumbuhnya sel-sel kelompok ISIS di Tanah Air. Hal itu karena berbagai alasan antara lain, pertama, pasca-kekalahan di Aleppo Timur, Suriah, tak menutup kemungkinan pasukan ISIS akan keluar dari kawasan itu jika terus menerus digempur.

“Pernyataan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo dan Presiden Filipina Rodrigo Duterte menjadi relevan untuk digarisbawahi, sekaligus faktor pendorong meningkatkan kewaspadaan. Panglima TNI dan Presiden Filipina sudah mengungkap rencana ISIS membangun basis di Filipina Selatan untuk mewujudkan kekhalifahan baru di Filipina, Indonesia, Malaysia dan Brunei Darussalam,” tegas politisi
Golkar itu dalam keterangannya pada wartawan di Jakarta, Jumat (30/1/2016).

Kedua, rencana ISIS tersebut juga relevan jika dikaitkan dengan kembalinya puluhan simpatisan ISIS yang merupakan WNI ke Tanah Air. “Hal itu menimbulkan banyak pertanyaan, terutama mengenai tujuan kembalinya mereka. Yaitu kembali untuk menjalani kehidupan normal? Atau, kembali untuk mewujudkan rencana ISIS membangun kekhalifahan di Asia Tenggara?” ujarnya.

Karena itu menurut Bambang, pemerintah Indonesia, harus bisa belajar dari kegagalan Pemerintah Irak dan Suriah dalam melumpuhkan kelompok ISIS. TNI dan Polri dinilai juga perlu wewenang dan keleluasaan penuh untuk mempersempit ruang gerak para simpatisan ISIS di Tanah Air. “Ketahanan nasional akan menghadapi ujian berat jika rencana ISIS membangun basis di Asia Tenggara tidak segera ditangkal,” tambah Bambang.

Apalagi lanjut Bambang, ada gelagat bahwa sel-sel terorisme di Indonesia memberi respons positif terhadap rencana ISIS membangun basis di Asia Tenggara. “Jadi, saya mengingatkan publik akan keberadaan Bahrun Naim, seorang simpatisan ISIS yang merupakan otak peristiwa bom Thamrin dan rencana ledakan bom di Istana Negara,” jelasnya.

Untuk memperkecil atau melumpuhkan potensi ancaman itu, kata Bambang, perlakuan hukum terhadap para terduga dan tersangka teroris harus ekstra tegas. “Termasuk kepada mereka yang diduga sebagai simpatisan ISIS di dalam negeri. Para simpatisan ISIS harus dilumpuhkan agar mereka tidak memiliki peluang mewujudkan pembangunan basis ISIS di Asia Tenggara,” pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top