JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Dampak pandemi Covid-19 membuat ekonomi daerah dan nasional menjadi terganggu. Sehingga kehidupan kesejahteraan masyarakat ikut terganggu.
“Energi bangsa ini, mari bersama-sama kita arahkan untuk menyelesaikan berbagai problem kebangsaan yang langsung bersentuhan dengan kebutuhan masyarakat. Apalagi, saat ini kita masih menghadapi situasi pandemi Covid 19,” kata Anggota MPR dari Fraksi PKB, N M Dipo Nusantara Pua Upa, SH, MKn dalam acara sosialisasi Empat Pilar yang berlangsung di Aula Kantor Kecamatan Nangaroro Kabupaten Nagekeo Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), Rabu, (08/7/2020).
Menurut Dipo, saat ini yang terpenting adalah bagaimana seluruh komponen bangsa saling bahu-mebahu dan bekerjasama untuk memulihkan keadaan akibat Covid 19 yang hingga kini belum sepenuhnya tuntas terselesaikan.
“Dampak ekonomi, sosial, dan kesehatan akibat Covid 19 ini jauh lebih penting untuk kita pikirkan dan terus kita lakukan langkah-langkah penanganannya,” ujarnya.
Kegiatan Empat Pilar tersebut dihadiri sekitar 150 peserta yang terdiri dari unsur masyarakat petani, nelayan, pedagang kecil, aparat desa, tokoh agama, tokoh pemuda, dan tokoh masyarakat setempat.
Lebih jauh kata Dipo, kegiatan Sosialisasi Empat Pilar MPR RI bertujuan untuk membumikan nilai-nilai kebangsaan dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, dan berbangsa yang terkandung dalam Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
Dalam penyampaian materinya, Legislator dari Daerah Pemilihan (Dapil) NTT I ini kembali mengingatkan kepada seluruh komponen bangsa tentang pentingnya untuk terus berkomitmen dan terus berpegang teguh pada konsensus nasional, yakni Empat Pilar tersebut.
Dipo menjelaskan bahwa tantangan sebesar apapun, harusnya masyarakat Indonesia berpegang pada kesepakatan nasional, yakni Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika, maka semuanya akan dapat diatasi dan dicarikan solusinya. “Kalau rakyatnya bersatu dan masyarakatnya tetap kompak berpegang pada kesepakatan nasional kita, insya Allah akan bisa kita lalui bersama”, jelasnya.
Menurut legislator asal Nagekeo tersebut, Pancasila, UUD 1945, Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika, sejatinya merupakan jati diri dan karakter bangsa-bangsa yang telah ada dan tumbuh ber abad-abad lamanya di wilayah Nusantara ini jauh sebelum Indonesia lahir.
“Para pendiri bangsa kita terdahulu telah dengan baik mampu merumuskan konsepsi dasar dalam kehidupan berbangsa, bernegara, dan bermsyarakat, yaitu menggali dan merumuskan serta menjadikan Pancasila sebagai ideologi negara dan sekaligus sebagai sarana pemersatu atas keragaman kita,” pungkasnya. ***
