JAKARTA–Kampus Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (Fisip) Universitas Riau, Kota Pekanbaru, Sabtu (2/6/2018) menjadi sasaran penggeledan
Detasemen Khusus (Densus) Antiteror 88 Polri.
Aksi penggeledahan tersebut melibatkan penjagaan ketat personel Brimob bersenjata lengkap. Ditambah lagi dua unit mobil Gegana Brimob Polda Riau bersiaga di sekitar area penggeledahan.
Menyikapi aksi penggeledahan Densus 88 tersebut, Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah melalui akun Twitter menuliskan pesan ke Pak @jokowi, INI JANGAN DIBIARKAN, KALAU SENJATA LARAS PANJANG SUDAH MASUK KAMPUS, KITA TELAH KEMBALI KE ZAMAN BATU! “Mungkin bapak tidak pernah menjadi aktifis. Maka bapak biarkan kejadian ini. Ini perang dengan mahasiswa!!” tulis Fahri lagi, Sabtu (2/6/2018).
Menurut Fahri, peristiwa ini sebenarnya soal Diameter ukuran otak pemerintahan dan presidennya. Tidak lebih. Presiden @jokowi tidak punya kemampuan memahami kompleksitas Indonesia. Itu masalahnya. Dan otak mini sekarang jadi wabah. Menjalar ke mana-mana.
Kalau musuh pak @jokowi dia akan dorong represi kepada kampus yang lebih ganas dari era orde baru seperti sekarang ini sehingga tak ada satu pun kampus yang akan mau menerima preaiden lagi. Bagus! Tapi Sadarkah bahwa negara sedang merusak mimbar akademik kita?
Masih dalam tulisannya, politisi PKS ini menngingatkan bahwa kampus, parlemen, rumah sakit adalah di antara tempat yang harus bersih dari senjata. Apalagi senjata laras panjang. “Siapapun termasuk mahasiswa dan dosen dilarang membawa senjata mematikan. Karena ini tempat orang bicara tanpa ancaman kekeraaan fisik,” tulisnya.
Apakah ada teroris bersenjata dalam kampus? Kenapa tidak kirim intel? Kenapa tidak ditangkap di luar kampus? Apakah mereka bikin markas teroris di kantor menwa? Kenapa senang menampakkan pasukan bersenjata dan laras panjang masuk kampus? Ini Polri atau kompeni?
“Apa kata dunia? Kalau kampus dianggap sebagai sarang teroris bersenjata maka berakhirlah Indonesia ini. Tamat! Bapak tamat pak @jokowi !! Pasar dunia akan bereaksi bahwa ternyata Indonesia sama saja dengan Afrika. Teroris bersenjata di mana2,” tulis Fahri Hamzah mengingatkan.