JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Pengamat ekonomi Rully Arya Wisnubroto mengatakan bahwa langkah Presiden Joko Widodo melakukan reshufel Kabinet Indonesia Maju (KIM) tidak menimbulkan gejolak pada pasar saham dan nilai rupiah. Kondisi ekonomi nasional juga biasa-biasa saja. “Saya rasa pengaruh reshufle kabinet, relatif minim baik ke pasar saham maupun rupiah,” katanya kepada wartawab di Jakarta, Senin (19/8/2024).
Lebih jauh Head of Research/Chief Economist Mirae Asset itu menjelaskan bahwa penguatan Rupiah dan IHSG hari ini lebih karena efek positif global. Hal ini meningkatnya ekspektasi penurunan suku bunga oleh The Fed. “Reshufle kalau menurut saya lebih untuk memperlancar transisi, supaya pemerintahan berikutnya sudah bisa langsung bekerja cepat,” imbuhnya.
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin, (19/8/2024), ditutup naik mengikuti penguatan bursa saham kawasan Asia. IHSG ditutup menguat 34,74 poin atau 0,47 persen ke posisi 7.466,83. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 2,90 poin atau 0,31 persen ke posisi 928,17. “IHSG dan bursa regional Asia cenderung menguat yang ditopang sikap pelaku pasar yang masih optimis terhadap pemangkasan suku bunga akan dilakukan oleh The Fed, sehingga ini masih menjadi motor positif pergerakan pasar keuangan,” sebut Tim Riset Pilarmas Investindo Sekuritas Indonesia di Jakarta, Senin, (19/8/2024).
Pelaku pasar memperkirakan kebijakan pemangkasan suku bunga akan dilakukan pada kuartal akhir tahun ini. Sebelumnya, pasar menilai rilis data ekonomi Amerika Serikat (AS) yang menunjukkan perlambatan, dan di akhir pekan kemarin data pembangunan rumah AS pada Juli 2024 dirilis turun 6,8 persen dibandingkan bulan sebelumnya, yang dapat mengindikasikan penurunan daya beli masyarakat AS. Dengan demikian, hal tersebut akan membuka ruang kebijakan moneter The Fed untuk memangkas suku bunga acuannya.
Di sisi lain, pelaku pasar juga fokus terhadap kebijakan moneter mendatang dari bank sentral utama pada pekan ini, termasuk rilis risalah rapat dari bank sentral AS dan pidato Ketua Fed Powell di Jackson Hole yang tentunya dapat memberikan lebih banyak petunjuk tentang arah kebijakan moneter bank sentral AS. Dari dalam negeri, pada akhir pekan kemarin, dalam RAPBN dimana Presiden Joko Widodo mengumumkan Rencana Anggaran Pemerintah Tahun 2025, bahwa pertumbuhan ekonomi ditargetkan 5,2 persen.
Pasar menilai target tersebut tentunya memberikan indikasi ekonomi nasional tumbuh positif di saat kondisi ketidakpastian global saat ini dan memberikan petunjuk ekonomi Indonesia masih memiliki dalam menjaga resiliensi Indonesia di tengah ketidakpastian dan peningkatan risiko global. Selanjutnya, di sisa waktu kepemimpinan Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet pada hari ini, tampaknya pasar menyambut netral terhadap pergantian menteri di kabinet tersebut. Dibuka menguat, IHSG bergerak ke teritori positif sampai penutupan sesi pertama perdagangan saham. Pada sesi kedua, IHSG betah di zona hijau hingga penutupan perdagangan saham.
Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, enam sektor menguat yaitu dipimpin sektor barang konsumen non primer sebesar 3,22 persen, diikuti oleh sektor industri dan sektor barang baku yang masing-masing naik sebesar 0,90 persen dan 0,43 persen. Sedangkan, lima sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,62 persen, diikuti oleh sektor infrastruktur dan sektor energi yang masing-masing turun sebesar 0,48 persen dan 0,13 persen.
Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu JMAS, LABA, MSIN, TOBA dan HMSP. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni BSBK, LPKR, TOSK, DOID dan SRTG. Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.066.923 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 15,60 miliar lembar saham senilai Rp9,28 triliun. Sebanyak 318 saham naik 276 saham menurun, dan 207 tidak bergerak nilainya.
Bursa saham regional Asia sore ini antara lain, indeks Nikkei melemah 674,09 poin atau 1,77 persen ke 37,388,60, indeks Hang Seng menguat 139,41 poin atau 0,80 persen ke 17.569,57, indeks Shanghai menguat 14,23 poin atau 0,49 persen ke 2.893,66, dan indeks Strait Times menguat 2,67 poin atau 0,08 persen ke 3.355,56.***
Penulis : Iwan Damiri
Editor : Kamsari