JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM– Rencana PT.Pertamina Hulu Energy (PHE) untuk melakukan penawaran perdana saham kepada publik atau IPO (Initial Public Offering) mendapat penolakan dari berbagi kalangan. Salah satunya dari kalangan Forum Masarakat Santri Nusantara (Formasnu). “Dari aspek financial, PHE ternyata masih kuat untuk menjalankan penugasan dari negara, termasuk langkah aksi pengambil alihan hak partisipasi Shell di Blok Masela,” kata Ketua Umum Formasnu Ahmad Rouf Qusyairi kepada wartawan di Jakarta, Minģgu, (11/6/2023).
Lebih jauh Rouf -sapaan akrabnya menambahkan bahwa artinya, tidak ada urgensi bagi PT PHE untuk melakukan IPO. Karena memang kinerja PHE dalam kondisi baik-baik saja dan tumbuh sebagai salah satu perusahaan yang bertugas untuk mencari sumur-sumur baru di sektor migas. “Kita ingatkan Pertamina bahwa dalam rencana IPO PHE ini, kendali negara terhadap sumber kekayaan bangsa tidak boleh berkurang. Apalagi PHE ini memiliki peran dan nilai strategis bagi ketahanan energi bangsa Indonesia,” ungkap Aktivis PMII.
Lebih jauh, Rouf khawatir, rencana untuk melantai ke bursa saham ini malah akan menimbulkan gejolak, karena hanya memenuhi hasrat kelompok tertentu.
“Harusnya anak usaha d Pertamina perlu IPO itu, PT. Pertamina Kilang Internasional dan PT Pertamina International Shipping karena tidak menjadi bagian dari hajat hidup orang banyak,” terangnya lagi.
Rouf mewant-wanti, jangan sampai, IPO PT PHE Pertamina ini akan menjadi pintu memuluskan aksi korporasi serupa terhadap badan usaha strategis lainnya yang merupakan cabang produksi penting, terutama yang menguasai hajat hidup orang banyak di tubuh Pertamina. “Kami menilai apa yang terjadi, sudah tidak sesuai dengan amanat UUD 1945 Pasal 33. Karena itu, kami meminta agar langkah IPO PHE ini dihentikan , pungkasnya.
Rouf lalu mengutip prinsip yang dipegang teguh dikalangan pesantren dalam memutuskan suatu kebijakan, yaitu menghindari kemadlorotan atau kerusakan haruslah didahulukan daripada ikhtiar mewujudkan kemaslahatan atau kebaikan.
Seperti diketahui, anak Usaha PT Pertamina (Persero), PT Pertamina Hulu Energi (PHE) berencana menggelar penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham dengan target dana USD1,36 miliar atau sekitar Rp20 triliun pada Juni 2023 mendatang. Jumlah saham yang dilepas PHE berkisar 10-15%.
PHE berencana menggunakan dana hasil IPO tersebut untuk meningkatkan produksi minyak melalui akuisisi atau pengeboran sumur baru.
Sebelumnya, PHE menunda rencana IPO pada Februari 2023, lantaran adanya masalah administrasi. Nilai IPO PHE itu diprediksi melampaui dua raksasa nikel PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) atau Harita Nickel USD680 juta dan PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) Rp9,2 triliun. IPO senilai USD1 miliar lebih di Indonesia terakhir kali dilakukan PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO).***
Penulis : Chandra
Editor : Chandra