YOGYAKARTA-Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) mengakuui Yogyakarta adalah tempat yang ideal untuk mendirikan startup. Hal ini sejalan dengan tumbuh dan berkembangnya banyak startup yang berkualitas di Yogya dan sekitarnya.
“Setidaknya terlihat dari banyaknya talenta di bidang kreatif digital serta tersedianya ekosistem pendukung yang memadai bagi tumbuhnya startup digital seperti pusat kreatif, coworking space serta inkubator dan akselerator,” kata Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Santosa Sungkari melalui siaran persnya, Sabtu (10/11/2018).
Oleh karena itu, Hari menegaskan Bekraf sangat berkomitmen terhadap pengembangan ekonomi kreatif berbasis digital. Karena itulah pihaknya menggelar Bekraf Developer Day keenam di Hotel Sheraton Mustika Yogyakarta akhir pekan kemarin.
Sebanyak 1.200 peserta antusias menghadiri talkshow dan sharing session dengan para pakar dan pelaku industri kreatif digital.
Bekraf Developer Day (BDD) diadakan untuk menjembatani para developer dengan platform teknologi mutakhir untuk mengembangkan produk digital khususnya di bidang subsektor aplikasi, game, dan web serta internet of things (IoT).
Menurut Hari, Bekraf terus berupaya mempertemukan para developer startup dengan platform teknologi digital seperti Dicoding, Google, Samsung, IBM, Microsoft, Alcatel, LINE, Lintasarta, Tokopedia dan Go-Jek. “Salah satu hasil BDD ini adalah lahirnya para talenta berbakat dari Local Challenge,” imbuhnya.
Komunitas developer dan pelaku bisnis digital Jogja seperti GameLan, Creacle Studio, Qajoo Studio, Hicca Studio, Kulina dan Niji telah lebih dulu berkontribusi positif bagi masyarakat lokal. Selain itu tersedianya fasilitas seperti Jogja Digital Valley (JDV) dan Digital Innovation Lounge (DILo) Jogja juga membuat munculnya bibit-bibit baru para developer di bidang aplikasi dan game.
“Ekosistem ekonomi digital seperti inilah yang perlu didukung secara konsisten dan berkesinambungan,” ujar Hari.
Yogyakarta merupakan kota keenam penyelenggaraan BDD 2018 dengan menghadirkan sejumlah pelaku, praktisi dan expert industri kreatif digital Tanah Air, di antaranya Senior Software Engineer – Go-Jek Indonesia (Go-Pay Division), Deny Prasetyo; Android Developer at LOKÉT – GO-JEK Group, Danviero Yuzwan; CEO – Educa Studio, Najib Abdillah; CEO Wisageni Studio, Rudy Sumarso.
Kemudian Educa Studio & GameLab Indonesia, Andi Taru; Cloud and Enterprise Business Group Lead – Microsoft, Yos Vincenzo; CEO – Arsanesia, Intel Game Innovator, AGI, Ihwan Adam Ardisasmita; CEO, Game Designer at Creacle Studio, Gathot Fajar; Managing Director – Radya Labs Teknologi, Puja Pramudya.
Ada juga Programmer – Universitas Negeri Yogyakarta, Soesapto Joeni Hantoro; Co-Founder CTO at Qiscus, Evan Purnama; dan COO – Skyshi Digital Indonesia, Rizqinova Putra Muliawan.
Seperti halnya BDD Batam, Jayapura, Surabaya, Makassar, dan Balikpapan, BDD Yogyakarta 2018 juga menggandeng Dicoding Indonesia untuk menyelenggarakan event ini yang didukung Asosiasi Game Indonesia, Dicoding Elite, Google Developer Expert, Intel Innovator, Komunitas ID-Android, Samsung Developer Warrior, dan perusahaan-perusahaan teknologi lainnya di Indonesia. ***eko
