JAKARTA, SUARAINVESTO—Ketua MPR Bambang Soesatyo meminta pemerintahan baru nantinya fokus menjalankan program kerja yang direncanakan di tengah tantangan serius perekonomian nasional saat ini.
Pernyataan itu disampaikannya saat memberikan sambutan pada acara pelantikan Wakil Ketua MPR Amir Uskara sebagai Pengganti Antar Waktu (PAW) dari Arsul Sani di Gedung MPR, Jumat (8/3/2024). Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) yang digantikan itu kini menjabat sebagai salah satu Hakim Mahkamah Konstitusi (MK).
Menurut Bamsoet, panggilan akrab Bambang Soesatyo, tantangan berat perekonomi nasional saat ini ditandai dengan kenaikan harga kebutuhan pokok. Karena itu diperlukan komitmen pemerintah yang akan dilantik pada 20 Oktober mendatang untuk menjaga stabilitas harga, terutama bahan pangan.
“Saya meminta agar pemerintahan baru nantinya fokus pada apa yang direncanakan. Sejak awal 2024 bangsa indonesia mengahadapi tantangan perekonomi yang sangat serius dan ditandai dengan kenaikan harga komoditas seperti beras, gula, telur dan daging yang sangat dirasakan masyarakat,” ujarnya. Bamsoet menambahkan bahwa perlu komitmen pemerintah kepada masyarakat untuk tetap menjaga stabilitas harga pangan.
Dia juga mengingatkan agar pemerintahan nantinya menjaga stok pangan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Sedangkan harga kebutuhan pokok harus sesuai dengan daya beli masyarakat.
Menurut Bamsoet, pemerintah perlu segera menilik kembali pentingnya kedautalan pangan. Indonesia harus berupaya menuju swasembada hasil pertanian seperti beras, jagung, gula, kedelai dan pakan ternak selain daging dan susu, katanya. Selain itu juga diperlukan penataan kembali infrasturuktur pangan melalui skema pertanian yang kolektif dan terorganisir dengan memberdayakan petani.
“Kita perlu menghidupkan kembali koperasi desa, membangun sistem lumbung pangan yang berkualitas untuk mengelola sistem cadangan pangan. Selain itu, penataan ulang tata niaga pangan yang berpihak pada petani juga perlu dilakukan,” katanya.
Menurut Bamsoet, negara harus hadir dalam memberikan solusi jangka pendek maupun jangka panjang tanpa harus melakukan impor yang merugikan para petani.
“Negara harus segera hadir dalam memberikan solusi jangka pendek untuk menurunkan harga dan solsui jangka panjang untuk menuju ke arah swasembada pangan,” ujarnya.***
Penulis: John Andhi Oktaveri
Editor : John Andhi Oktaveri