Market

Andre Rosiade Optimis IPO Mitratel Sesuai Target

Andre Rosiade Optimis IPO Mitratel Sesuai Target
Anggota Komisi VI DPR, Andre Rosadi/Foto: Anjasmara

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM-Komisi VI DPR RI berharap rencana Initial Public Offering (IPO) PT. DayaMitra Telekomunikasi (Mitratel) segera terealisasi dengan baik. Harapan wakil rakyat tersebut setidaknya terkonfirmasi dalam kesimpulan Rapat Dengar Pendapat (RDP) dengan PT. Telkom (Persero) Tbk, Rabu (10/11/2021) kemarin.

Dalam RDP tersebut setidaknya ada enam point kesimpulan penting sebagai wujud dukungan Komisi VI DPR terhadap rencana IPO Mitratel. Berikut 6 kesimpulan RDP Komisi VI DPR RI dengan PT. Telkom (Persero) Tbk:

1. Komisi VI DPR RI mendukung PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dalam proses Initial Public Offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dalam rangka meningkatkan value dan nilai perusahaan.

2. Komisi VI DPR RI mendorong PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) agar segera mendapatkan Surat Efektif Pernyataan dari OJK sebelum proses Initial Public Offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia.

3. Komisi VI DPR RI mendorong PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) menjadi perusahaan tower terbesar di Indonesia dan menjadi yang terbaik di industri menara, infrastruktur digital dan jaringan telekomunikasi dalam rangka membangun ketahanan Nasional guna menyongsong tantangan masa depan.

4. Komisi VI DPR RI mendukung PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) agar berkoordinasi dengan kementerian komunikasi dan informasi dalam rangka mempersiapkan infrastruktur spektrum untuk persiapan jaringan 5G.

5. Komisi VI DPR RI meminta PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk dan PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) untuk memperbaiki kualitas jaringan internet di seluruh wilayah Indonesia.

6. Komisi VI DPR RI memberikan waktu kepada PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk untuk menyampaikan jawaban secara tertulis paling lama 10 (Sepuluh) hari kerja atas pertanyaan Anggota Komisi VI DPR RI.

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade meyakini, proses Penawaran Publik Perdana atau Initial Public Offering (IPO) PT Dayamitra Telekomunikasi (Mitratel) dapat segera tercapai. Andre berharap dengan tercapainya IPO tersebut, pembangunan infrastruktur telekomunikasi 5G dapat segera terealisasi. “Ya harapan kita target Rp25 triliun dari IPO ini bisa tercapai. Sehingga, Grup Telkom melalui Mitratel bisa segera membangun infrastruktur 5G dan BUMN kita tetap bisa leading di sektor telekomunikasi,” jelas Andre.

Karena itu, Andre berharap pemerintah dalam hal ini Kemenkominfo bisa bergerak cepat membangun infrastruktur jaringan 5G di Indonesia. Sehingga, uang yang didapat dari IPO Mitratel dapat digunakan sesuai dengan tujuan aksi korporasi perusahaan. “Perlu juga kita mendorong, meski bukan di Komisi kita (mitra Kemenkominfo), tapi perlu kita bunyikan. Jangan sampai IPO ini berhasil mendapatkan duit Rp 24 triliun, tapi ternyata pembangunan untuk persiapan infrastruktur 5G terhambat dengan spektrum 100 Mega yang belum disiapkan oleh Kemenkominfo,” kata Andre.

Kementerian Komunikasi dan Informatika mengakui ketersediaan spektrum frekuensi radio penting untuk mengembangkan jaringan 5G di Indonesia. Pita frekuensi yang sudah tersedia saat ini baru 2,3 GHz, yang digunakan oleh Telkomsel untuk memberikan layanan 5G komersial.

Diketahui, Mitratel berencana melakukan IPO pada 22 November 2021 mendatang. Pelepasan saham sebesar 29,85 persen ke lantai bursa ini diharapkan akan meningkatkan valuasi Grup Telkom, lantaran valuasi Mitratel diperkirakan meningkat secara signifikan pasca-go public.

Rencananya, harga saham yang ditetapkan Mitratel yakni Rp800 per lembar yang akan berlangsung pada 16-18 November 2021 dan listing di bursa saham pada 22 November 2021 mendatang. Sehingga, akan meraup dana segar hingga Rp25 triliun untuk kegiatan bisnis termasuk pengembangan jaringan telekomunikasi 5G.

Dengan adanya pencapaian IPO ini, Andre yakin akan meningkatkan rasio penyewaan (tenancy ratio) dari tower yang dikelola oleh Mitratel. Sebab, menurut Andre, selama ini Mitratel hanya fokus melayani jaringan infrastruktur telekomunikasi yang dikelola oleh Telkomsel. “Beda dengan Protelindo yang sudah melayani seluruh operator seluler,” papar Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI ini.

Diketahui, Mitratel adalah salah satu anak perusahaan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk yang  bergerak di bidang penyediaan infrastruktur telekomunikasi. Mitratel mulai menapaki bisnis menara telekomunikasi sejak tahun 2008. Sampai saat ini, Mitratel telah mengelola lebih dari 28.000 menara telekomunikasi yang tersebar di seluruh Indonesia. Semua operator seluler Indonesia telah menjadi tenant dengan menempatkan perangkat BTS-nya di menara Mitratel. ***

Penulis    :   Iwan Damiri

Editor      :   Kamsari

BERITA POPULER

To Top