BANYUWANGI, SUARAINVESTOR.COM- Cendikiawan muslim Indonesia yang juga menjabat sebagai Ketua Dewan Pers Indonesia,
Prof. DR.H. Azyumardi Azra, M. Phil, MA, CBE di negeri Jiran Malaysia, pada, Minggu, 18 September 2022.
Tentu saja, wafatnya Mantan Rektor UIN Syarif Hidayatullah, Ciputat ini telah menorehkan duka yang sangat mendalam bagi masyarakat muslim Indonesia dan dunia.
“Karena pandangan dan pemikirannya, terutama dalam hal pembahasan mengenai relasi agama-negara dan cara pandangnya yang konsisten di jalur moderasi beragama sering dijadikan rujukan bagi para pemikir Islam di kampus-kampus kelas dunia,” kata Anggota MPR RI, Anas Tahir usai pelaksanaan kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan di Pondok Pesantren, Banyuwangi, Selasa (20/9/2022).
Kegiatan Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan tersebut dihadiri sejumlah tokoh masyarakat, mahasiswa dan pelajar. “Kita Indonesia harus bangga memiliki tokoh intelektual seperti beliau. Dengan segala prestasi dan penghargaan yang diterimanya, baik dari dalam maupun luar negeri, membuat Indonesia diperhitungkan dunia internasional,” ujar Politisi PPP tersebut.
Menurut Anas, salah satu penghargaan bergengsi dari Kerajaan Inggris berupa gelar kehormatan commander of the order of the British Empire, dimana Prof Azra diakui sebagai keluarga bangsawan Inggris yang bebas keluar masuk Inggris tanpa visa.
Legislator dari Dapil Jatim III ini menjelaskan bahwa Prof. Azra dinobatkan sebagai individu dengan gelar ‘SIR’ satu-satu di Indonesia. “Namun demikian dengan aneka pengharhargaan itu, Prof. Azra tetap memilih sebagai pribadi yang rendah hati, humble, sederhana, dan jauh dari sikap jumawa,” papar anggota Komisi IX DPR.
Lebih jauh Anas menambahkan bahwa Prof Azra adalah mewakili sosok pemimpin yang jujur, berintegritas, dan sangat memuliakan dunia ilmu. “Saya berharap agar generasi muda Indonesia, para mahasiswa, dan putra-putri bangsa yang akan jadi pemimpin bangsa di masa depan bisa menjadikan kepribadian Prof. Azra sebagai panutan sekaligus figur teladan, terutama dalam hal mempertahankan konsistensi, kejujuran dan bertoleransi,” imbuhnya.
Menurut catatan Website dewanpers.or.id, Azyumardi Azra, yang lebih akrab dipanggil Prof Azra, terpilih sebagai anggota Dewan Pers 2022 – 2025 dari unsur tokoh masyarakat.
Ia kemudian didapuk menjadi Ketua Dewan Pers pada periode ini. Karir pendidikan tingginya ia awali di Fakultas Tarbiyah IAIN Jakarta pada tahun 1982.
Setelah memperoleh beasiswa Fullbright, Prof Azra meraih gelar Master of Art (MA) pada Departemen Bahasa dan Budaya Timur Tengah, Columbia University pada 1988.
Ia juga mendapatkan beasiswa Columbia President Fellowship dari kampus yang sama, tetapi kali ini Azyumardi pindah ke Departemen Sejarah, dan meraih gelar MA keduanya pada 1989. Pada 1992, ia menambah gelar Master of Philosophy (MPhil) dari Departemen Sejarah, Columbia University tahun 1990, dan Doctor of Philosophy Degree dengan disertasi berjudul “The Transmission of Islamic Reformism to Indonesia: Network of Middle Eastern and Malay-Indonesian ‘Ulama in the Seventeenth and Eighteenth Centuries.”
Kembali ke Jakarta, pada tahun 1993 Azyumardi mendirikan sekaligus menjadi Pemimpin Redaksi Studia Islamika, sebuah jurnal Indonesia untuk studi Islam.
Sebelumnya, ia pernah menjadi wartawan Panji Masyarakat (1979 – 1985). Pada tahun 1994 – 1995, Prof Azra mengunjungi Southeast Asian Studies pada Oxford Centre for Islamic Studies, Oxford University, Inggris, sambil mengajar sebagai dosen pada St. Anthony College.***
Penulis : M Arpas
Editor : Budiana