Industri & Perdagangan

UE dan AS Rusak Tatanan Perdagangan Global

UE dan AS Rusak Tatanan Perdagangan Global

JAKARTA, SUARAINVESTOR.COM- Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menilai Uni Eropa (UE) dan Amerika Serikat (AS) menjadi contoh dua kekuatan ekonomi yang merusak tatanan atau kesepakatan tentang aturan main perdagangan global yang telah ditetapkan dan disepakati dalam Organisasi Perdagangan Dunia atau WTO (World Trade Organization).

“Perilaku UE dan AS adalah contoh dari kekuatan perekonomian yang bertindak sesuka hati demi kepentingan kawasan masing-masing,” ucap Bamsoet dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Senin (13/1/2020).

Politisi Partai Golkar ini menjelaskan setelah perang dagang yang dilancarkan Amerika Serikat terhadap Cina, diskriminasi atau penerapan hambatan non-tarif dalam perdagangan global di sisi lain juga terus dilakukan Uni Eropa (UE) terhadap komoditi CPO.

“Penerapan hambatan nkn tarif mungkin tidak akan berhenti pada sikap Uni Eropa terhadap komoditi CPO,” kata Bamsoet

Belajar dari perlakuan UE terhadap komoditi CPO, bukan tidak mungkin di kemudian hari komoditi lainnya akan mendapatkan perlakuan serupa.

“Demi kepentingannya masing-masing, negara atau kawasan perekonomian berskala besar itu tidak lagi patuh pada aturan main yang ditetapkan WTO,” ujarnya.

Dari dua kasus tersebut, Bamsoet mengingatkan pemerintah dan seluruh rakyat Indonesia bahwa negeri yang kaya akan sumber daya alam seperti Indonesia harus coba merumuskan caranya sendiri untuk memaksimalkan potensi itu demi kemakmuran masyarakatnya.

“Ekspor bahan mentah dengan nilai tambah yang rendah sudah harus dikurangi, dengan mengutamakan pengolahan menjadi barang jadi siap pakai di negeri sendiri,” ujarnya.

Tantangannya memang tidak mudah, karena angkatan kerja Indonesia mau tak mau harus menaikkan kapasitas dan keahlian. Namun, pilihan itu sulit dihindari dan harus dimulai dari sekarang.

“Maka, gagasan dan ajakan Presiden untuk memaksimalkan potensi sawit sebagai bahan bakar alternatif relevan untuk dikaitkan dengan masa depan ketahanan energi. Indonesia mau tak mau harus lebih fokus dan bersungguh-sungguh dalam mewujudkan energi baru terbarukan,” katanya.

Bamsoet menegaskan semua pihak jangan melihatnya untuk kepentingan jangka dekat, melainkan demi generasi anak-cucu. Seban dengan fokus pada program energi baru terbarukan, generasi bangsa terkini menyiapkan landasan yang kuat bagi masa depan ketahanan energi nasional. (**)

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top