Nasional

Rudiantara: Berita Hoax Tak Dibutuhkan Masyarakat

Rudiantara: Berita Hoax Tak Dibutuhkan Masyarakat

JAKARTA, Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara menegaskan jika penutupan media online yang dilakukan oleh Kominfo RI tak sekadar penutupan melainkan terkait isi, konten berita yang banyak provokasi, bohong dan hoax tersebut karena merugikan masyarakat, bangsa dan negara.

“Capek kita dengan berita-berita hoax itu. Ibarat asupan, maka kita harus memberikan asupan yang sehat kepada masyarakat,” kata Rudiantara dalam diskusi ‘News or Hoax’ bersama Ketua Komisi I DPR RI FPKS Abdul Kharis Almasyhari, dan Ketua Dewan Pers Yosep Stanly Adi Prasetyo di Gedung DPR RI Jakarta, Selasa (10/1/2017).

Dari 41 ribu situs yang ada, Kominfo RI hanya menutup akses terhadap 11 situs. Oleh sebab itu, Kominfo RI mendukung upaya Dewan Pers yang akan melakukan kompetensi wartawan sebagai lokomotif untuk menciptakan pers Indonesia yang sehat. “Memang harus ada kompetensi agar tidak muncul media-media yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ujarnya.

Sebelumnya pemerintah kembali memblokir 11 situs yang dianggap mengandung konten negatif. Kominfo sudah meminta agar penyedia jasa layanan internet (internet service provider) untuk memblokir 11 situs tersebut sehingga tidak bisa diakses oleh masyarakat.

“Sebelas situs yang diblokir ini merupakan hasil pantauan dari sekitar 200 situs maupun media online yang diyakini bermuatan negatif,” kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Humas Kominfo Noor Iza.

Menurut Noor Iza, sembilan situs pertama diblokir karena mengandung konten negatif seperti ujaran kebencian, fitnah, provokasi, SARA, hingga penghinaan simbol negara. Sedangkan dua lainnya karena mengandung phising dan malware.

Sebelas situs tersebut ialah: 1. voa-islam.com, 2. nahimunkar.com, 3. kiblat.net, 4. bisyarah.com, 5. dakwahtangerang.com, 6. islampos.com, 7. suaranews.com, 8. izzamedia.com, 9. gensyiah.com, 10. muqawamah.com, dan 11. abuzubair.net

Print Friendly, PDF & Email

BERITA POPULER

To Top